Wali Kota Samarinda Ajarkan Cara Berpolitik yang Baik kepada Mahasiswa Muhammadiyah
Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun mengajarkan cara berpolitik yang baik di hadapan peserta Klinik Politik Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC-IMM) Kota Sa ...
TIMESINDONESIA, SAMARINDA – Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun mengajarkan cara berpolitik yang baik di hadapan peserta Klinik Politik Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC-IMM) Kota Samarinda.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan di kampus Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Andi Harun yang juga seorang alumni IMM ini menyampaikan materi tentang cara berpolitik yang baik yang dikaitkannya dengan nilai-nilai agama Islam.
“Dalam penyampaiannya, Wali Kota Samarinda menyebutkan bahwa agama merupakan tata nilai, sedangkan politik adalah instrumennya. Oleh karena itu tidak bisa dipisahkan antara politik dengan agama,” kata Ketua IMM Kaltim Muhammad Idil saat ditemui TIMES Indonesia, Selasa (13/6/23).
Muhammad Idil mengatakan, Klinik Politik PC-IMM Kota Samarinda sudah digelar beberapa waktu lalu. Dalam pemaparannya, Wali Kota Samarinda menyebutkan diskursus tentang politik sering kali mempersoalkan antara agama dan negara.
Melalui sudut pandang tersebut, Wali Kota Samarinda setidaknya memunculkan tiga paradigma yakni pertama, menghendaki Islam sebagai dasar negara.
Peserta yang hadir menyimak penyampaian Wali Kota Samarinda Andi Harun. (Foto: Diskominfo Samarinda for TIMES Indonesia)
Kedua, mengartikan bahwa agama adalah hal privat sehingga negara tidak perlu untuk mengatur keberagamaan warganya.
Ketiga, yakni memahami bahwa agama tidak harus menjadi ideologi negara, namun kehidupan bernegara yang memerlukan nilai etik dan nilai moral sebagaimana yang diajarkan oleh agama.
“Di Indonesia khususnya hubungan antara agama dan negara, menurut Wali Kota Samarinda sudah terbingkai dalam sistem demokrasi di negara ini,” ujar Muhammad Idil.
Ia menambahkan, Wali Kota Samarinda juga mengatakan bahwa politik itu kotor bukan dikarenakan politiknya yang buruk, namun karena oknum politisinya yang jelek.
Oleh karena itu Wali Kota Samarinda mengajak agar dalam Pemilu nanti jangan hanya melihat partainya namun juga kepada kualitas orangnya.
Orang nomor satu di Pemerintah Kota Samarinda ini juga mengajak para yuniornya di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini agar memilki kesadaran berpolitik, karena dalam sudut pandang Islam politik merupakan sarana untuk memperjuangkan kemaslahatan ummat.
Politik atau yang dalam istilah fiqih Islam disebut dengan siyasah tidak bisa dipisahkan dengan perkara kepemimpinan. Sedangkan persoalan kepemimpinan menurut para ulama, termasuk Imam Al Ghazali hukumnya fardhu kifayah. Yakni wajib untuk dilakukan oleh sebagian orang untuk kepentingan banyak orang.
"Bahkan Ibnu Taimiyah membuat kitab yang khusus membahas persoalan kepemimpinan," ujar Andi Harun dalam acara yang juga dihadiri oleh politisi senior Masykur Sarmian ini.
Oleh Ibnu Taimiyyah kemampuan yang harus dimiliki seorang pemimpin di lapangan yang dipimpinnya. Ia mencontohkan seorang panglima perang harus memiliki keberanian dan pengetahuan strategi perang.
Tanpa kedua hal itu, dia tidak akan mampu melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin pasukan tempur. Sementara, orang yang akan memangku amanah memimpin manusia harus mengetahui ilmu tentang keadilan yang diajarkan di dalam Alquran dan sunah; juga harus memiliki kemampuan untuk menerapkannya di tengah-tengah manusia
Adapun yang dimaksud dengan "amanah" adalah sikap takut hanya kepada Allah, tidak memperjualbelikan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit dan tidak takut pada manusia. Definisi ini ia dasarkan pada firman Allah SWT.
"Janganlah kalian takut pada manusia, takutlah pada-Ku; dan janganlah kalian memperjualbelikan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit,” kata Muhammad Idil mengutip pernyataan Wali Kota Samarinda.
Sebelumnya, di awal penyampaian materi, Wali Kota Andi Harun membuka paparannya dengan tiga pesan penting bagi para Mahasiswa Muhammadiyah yang mengikuti Klinik Politik malam ini.
Yang pertama, adalah agar politisi itu mengokohkan keimanannya dan konsisten dengan keimanan tersebut supaya tidak tergoyahkan oleh berbagai godaan.
Yang kedua, ujar Andi Harun, setiap politisi itu harus berorientasi pada kemasalahatan orang banyak. Politisi yang baik adalah yang mengamalkan hadits Nabi Muhammad "Khairunnas Anfa'uhum linnas" (sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya).
Yang ketiga, Andi Harun mengingatkan semuanya untuk pandai bersyukur. Dia mengutip hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan dari Abu Hurairah "man laa yasykurun naas, laa yasykurullah" (siapa yang tidak berterimakasih kepada manusia, dia tak berterimakasih kepada Allah).
Oleh karenanya, Ketua Partai Gerindra Kaltim ini mengajak peserta klinik politik IMM untuk pandai berterima kasih kepada sesama manusia. Hal ini penting sebagai bagian dari etika yang dimiliki oleh politisi yang baik.
Wali Kota Samarinda menegaskan, politisi yang memiliki kejujuran dan istiqomah dalam memperjuangkan tujuan mulia dari politik tersebut. (*)
Apa Reaksi Anda?