Strategi Kementan RI Tarik Minat Generasi Muda dalam Bidang Pertanian

TIMESINDONESIA, MALANG – Minat generasi muda dalam bidang pertanian masih rendah. Hal itu dibuktikan dengan data dari Kementerian Pertanian yang menjelaskan bahwa sektor pertanian telah berhasil menyerap 31,87 juta tenaga kerja, atau setara dengan 25,19 persen dari total angkatan kerja yang berjumlah 133,56 jiwa. Namun, mayoritas dari tenaga yang diserap mempunyai usia yang tergolong tua.

Menanggapi fenomena tersebut, Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan RI), Jan S Maringka, mengatakan, saat ini pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi agar regenerasi di bidang pertanian ini terus bisa berjalan dengan lancar. Seperti mengoptimalkan peran Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) yang ada di naungan Kementan.

"Kita memiliki 8 Polbangtan dan PEPI, setiap tahunnya menghasilkan seribu tenaga pertanian muda, tentunya berharap kedepan, di setiap provinsi harusnya ada keberpihakan juga, tentunya dengan dukungan pemerintah daerah bahwa kebutuhan sumber daya manusia, khususnya generasi muda di bidang pertanian bisa menjawab tantangan tersebut," ucapnya saat ditemui seusai mengisi kuliah umum di Polbangtan Malang, Jumat (12/5/2023).

Selain itu, strategi yang dilakukan pemerintah untuk menarik minat kawula muda agar tertarik dalam bidang pertanian, yakni dengan cara memperlihatkan hasil yang bisa diraih dari bidang pertanian itu sendiri.

"Untuk menarik minat kaula muda, kita harus menjelaskan dengan kemanjuan tekhnologi, dan mereka melihat hasil dari pertanian juga menjanjikan. Maka kita harus bisa menjawab bahwa pertanian adalah harapan di masa mendatang," tuturnya.

Menurutnya, rendahnya minat generasi muda dalam bidang pertanian, didasari atas dugaan bahwa pertanian tidak bisa menjanjikan bagi masa depan mereka. Utamanya dari segi pendapatan. Padahal, banyak orang yang sukses dan bahkan menjadi miliarder karena menekuni sektor pertanian.

Untuk itu, generasi milenial saat ini harus diberikan pengetahuan dan pemahaman yang benar, tentang pertanian. Bagaimana bidang pertanian ini bisa menjadi hal yang menjanjikan apabila dilakukan dengan benar.

"Kemajuan tekhnologi peternakan, pertanian itu harus memperlihatkan hasil. Dengan hasil yang baik itu mau tidak mau menjawab kebutuhan mereka akan masa depanya, dan pertanian akan menjadi pilihan bagi mereka," pungkas Jan Maringka. (*)