Ikuti Jejak Sang Ayah, Putra Wabup Banyuwangi Nyaleg Lewat PDI Perjuangan

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Benar kata pepatah, ‘buah jatuh tak jauh dari pohonnya’. Ya, setidaknya itu yang kini dilakoni Arif Nur Cahyo. Mengikuti jejak sang ayah, putra kandung Wakil Bupati (Wabup) Banyuwangi, Jawa Timur, H Sugirah, S Pd, M Si, tersebut kini Nyaleg lewat PDI Perjuangan.

Seperti diketahui, Pakde Sugirah, sapaan akrab Wabup Banyuwangi, adalah kader militan partai berlambang banteng moncong putih. Dia kader kandung PDI Perjuangan Banyuwangi. Lahir berproses mulai level pengurus ranting, berkarier sampai tingkat DPC hingga kini menjadi orang nomor dua di Bumi Blambangan.

Komitmen dan kesetiaan, pria asal Dusun Krajan, Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung, terhadap PDI Perjuangan, kini menitis kedarah sang buah hati, Arif Nur Cahyo.

“Saya merasa terpanggil untuk ikut mengabdikan diri kepada masyarakat dan daerah melalui PDI Perjuangan,” kata Arif, sapaan akrab Arif Nur Cahyo, Kamis (22/6/2023).

Sebagai pengagum Bung Karno, dia merasa ada yang kurang ketika belum melakukan apa pun untuk masyarakat. Dan sebagai kaum intelektual muda, Arif memahami bahwa wadah pengabdian yang paling efektif sesuai konstitusi bangsa Indonesia, adalah partai politik.

“Saya sangat mantap memutuskan mendaftar sebagai Bacaleg (Bakal Calon Legislatif) melalui PDI Perjuangan, karena saya lahir dan dibesarkan dilingkungan kader PDI Perjuangan,” beber Arif.

“Dan bapak saya sendiri juga seorang kader militan PDI Perjuangan Banyuwangi,” imbuhnya.

Pemuda kelahiran 17 Agustus 1996 ini ternyata juga memiliki alasan kuat atas keputusannya maju menjadi Bacaleg di Dapil 4 Banyuwangi. Menurutnya, partai besutan Megawati Soekarno Putri, merupakan partai nasionalis religius yang

dia ingin mencurahkan pikiran dan tenaga demi kemajuan wilayah Dapil 4 Banyuwangi, meliputi Kecamatan Pesanggaran, Bangorejo, Purwoharjo dan Siliragung. Khususnya dalam memajukan sektor pertanian.

“Saya melihat sektor pertanian di wilayah Dapil 4 Banyuwangi memiliki potensi yang luar biasa,” cetusnya.

Untuk diketahui, selain anak kandung Pakde Sugirah, Arif juga seorang tokoh petani milenial. Diusia yang masih segar, dia tak pernah malu jika harus bercocok tanam berkubang lumpur. Yang ada, Arif justru mengajak generasi muda sekitar tempat tinggal untuk mau menggeluti sektor pertanian.

Untuk pancingan, alumni Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut sering mengajarkan konsep pertanian moderen. Yakni tentang bagaimana bertani ala masa kini dengan keuntungan yang lebih menjanjikan. (*)