Anwar Sadad Gugah Kesadaran Politik di Lingkungan Santri
Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad mengisi seri ketiga "Tadarus Politik Milenial" di GOR Darul Lughoh wal Karomah, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Rabu (29/3/20 ...
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad mengisi seri ketiga "Tadarus Politik Milenial" di GOR Darul Lughoh wal Karomah, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Rabu (29/3/2023).
Penyelenggara acara kali ini adalah Forum Santri Milenial Probolinggo. Ratusan santri dari beberapa pesantren di wilayah kabupaten dan Kota Probolinggo memadati lokasi acara.
Seperti pada kegiatan serupa sebelumnya, Anwar Sadad tetap terlihat energik dan penuh semangat menularkan ilmu adab berpolitik.
Dalam pemaparannya, Sadad mengatakan bahwa bertemu para santri di pondok pesantren, ibarat kata pulang ke kampung halaman.
"Saya kalau ketemu santri dan ke pesantren, seakan pulang ke rumah, sebab saya pernah duduk dan belajar di lembaga yang sama dengan adik-adik sekalian. Oleh sebab itu, saya sangat yakin yang akan menggantikan saya di posisi saat ini adalah dari kalangan santri," jelas Sadad disertai tepuk tangan santri yang hadir.
Dalam pemaparannya, Anwar Sadad menjelaskan Pemilu yang akan datang akan diikuti oleh para anak-anak muda, oleh karena itu, menurutnya nasib bangsa Indonesia ada di tangan anak-anak muda.
"Yang namanya politik atau kekuasaan itu sama pentingnya dengan agama. Agama itu pokok, sedang kekuasaan adalah penjaganya," kata Wakil Ketua DPRD Jatim itu mengutip pendapat Imam al-Ghazali.
Dengan memahami hal ini, lanjut Sadad, maka akan bisa membedakan mana politik pragmatis dan mana politik partisipatif yang memang mengakomodir kepentingan masyarakat luas.
"Oleh sebab itu, saya tekankan pada adik-adik semua, politik itu adalah cara untuk menjaga agama kita, karenanya mereka yang kita pilih haruslah orang yang benar-benar bisa menjaga agama kita," tandasnya.
Sadad juga mengaku merasa senang bisa berdiskusi dengan santri, karena mereka telah dibekali dengan pemahaman agama yang mendalam.
"Jangan berkecil hati, dengan belajar yang rajin dan semangat yang luarbiasa, saya yakin kaum santri bisa mendapatkan tempat di masyarakat dan bukan tidak mungkin menjadi pemimpian untuk masyarakat," sambung keluarga Pondok Pesantren Sidogiri tersebut.
Tak hanya itu, Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad juga terkejut ketika salah seorang santri menanyakan tentang etika politik, dikaitkan dengan viralnya karikatur tikus DPR. Hal itu, menurut Sadad, menandakan telah ada kesadaran politik di lingkungan santri, dibuktikan mereka mengikuti perkembangan politik.(*)
Apa Reaksi Anda?