Transformasi Energi Indonesia Menuju Dominasi Energi Terbarukan
Diprediksi pada tahun 2050 mendatang, energi baru terbarukan akan mendominasi di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh anggota DPR RI komisi VI, Nasim Khan, dari Fraksi PKB ...
TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Diprediksi pada tahun 2050 mendatang, energi baru terbarukan akan mendominasi di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh anggota DPR RI komisi VI, Nasim Khan, dari Fraksi PKB.
Nasim Khan selalu mengajak warga negara Indonesia, termasuk di Kabupaten Bondowoso, untuk terus mendukung ketahanan energi nasional. Dia melakukan sosialisasi yang gencar kepada warga Bumi Ki Ronggo.
"Pada tanggal 15 April kemarin, kami melibatkan ratusan warga dan melakukan sosialisasi mengenai peran Pertamina Hulu Energi dalam menjaga ketahanan energi nasional," ujar Nasim Khan dalam sebuah kesempatan di Bondowoso, pada hari Selasa (30/5/2023).
Menurutnya, Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai perusahaan sub holding di sektor hulu memiliki peran penting sebagai kontributor utama dalam produksi migas nasional. Pada tahun 2022, PHE memberikan kontribusi sebesar 68 persen dalam produksi minyak nasional dan 34 persen dalam produksi gas nasional.
Berdasarkan data Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), komposisi bauran energi akan berubah secara bertahap hingga tahun 2050. "Energi baru terbarukan akan mendominasi kebutuhan energi nasional," jelas anggota DPR RI dari fraksi PKB.
Nasim Khan menyatakan bahwa sejalan dengan hal tersebut, volume kebutuhan energi fosil juga akan meningkat. Oleh karena itu, untuk mengatasi penurunan sumber daya alam yang terjadi secara alami, PHE menjalankan strategi pengembangan sumur pengeboran, perawatan, dan ekspansi guna mencari potensi cadangan baru.
Selanjutnya, Nasim Khan juga menyampaikan bahwa PHE berupaya mendukung Green Strategy Holding dengan melakukan program dekarbonisasi. Salah satu caranya adalah melalui pemanfaatan sumber energi gas sebagai energi transisi yang rendah emisi dan ramah lingkungan.
Menurutnya, semua strategi yang dijalankan membutuhkan pendanaan yang signifikan, oleh karena itu, PHE perlu mendapatkan dukungan dari berbagai aspek, termasuk langkah-langkah investasi yang transparan agar kegiatan operasional dapat berjalan lancar dalam menjaga ketahanan energi nasional. (*)
Apa Reaksi Anda?