Ribuan Keluarga Rawan Stunting di Banyuwangi Dapat Bantuan Telur dan Daging Ayam
Ribuan Keluarga Rawan Stunting (KRS) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah menerima bantuan sosial (bansos) telur dan daging ayam. ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Ribuan Keluarga Rawan Stunting (KRS) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah menerima bantuan sosial (bansos) telur dan daging ayam. Bantuan dari Badan Pangan Nasional tersebut diberikan kepada 9.948 keluarga.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan, bansos pangan tersebut merupakan program pemerintah pusat dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Di Banyuwangi sendiri, penyalurannya dilakukan oleh PT Kantor Pos Indonesia dan sudah dimulai sejak 4 Mei 2023 lalu.
“Terima kasih Bapak Presiden terus menggulirkan program untuk mendorong peningkatan taraf kesehatan dan kesejahteraan warga,” kata Bupati Ipuk, Senin (8/5/2023).
“Program ini semakin melengkapi program-program penurunan stunting yang telah kita lakukan di Banyuwangi. Semoga dengan ini angka stunting bisa terus kita tekan,” imbuhnya.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, Henik Setyorini menambahkan, total KRS di kabupaten paling ujung timur pulau Jawa sebanyak 9.948 keluarga.
“Data itu dari pendataan keluarga tahun 2021 (PK21) yang dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),” katanya.
Di Banyuwangi, penyaluran bansos dilakukan berbasis kecamatan. Henik menyebut, selama dua hari pendistribusian (4-5 Mei), tercatat 7.695 KRS telah menerima bansos telur dan daging.
“Segera kita tuntaskan penyalurannya sesuai target penerima,” cetus Henik.
Untuk penanganan stunting, Pemkab Banyuwangi sendiri mengalokasikan APBD senilai Rp 7 miliar. Targetnya, untuk intervensi nutrisi bumil risti dan baduta stunting dari keluarga tidak mampu pada 2023.
Pemkab juga melibatkan pedagang sayur keliling atau mlijoan untuk menyalurkan bantuan makan tambahan bagi balita stunting ataupun ibu hamil resiko tinggi (bumil risti).
”Intervensi ini dilakukan berdasarkan pada data keluarga teridentifikasi stunting yang lengkap by name by address, berikut determinan penyebab hingga jenis intervensi yang bisa dilakukan,” urainya.
Intervensi maupun monitoring yang dilakukan Pemkab Banyuwangi. Di-update secara real time melalui aplikasi Banyuwangi Tanggap Stunting oleh kader Dasawisma dan Posyandu yang tergabung dalam Tim Pendamping Keluarga (TPK). Selain itu, Banyuwangi juga mengoptimalkan edukasi dan Konseling Pranikah bagi calon pasangan suami istri. (*)
Apa Reaksi Anda?