Rayakan HUT ke-25 dan Hari Lahir Pancasila, FKAUB Malang Gelar Bakti Sosial Bersama Disabilitas

TIMESINDONESIA, MALANG – Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) Malang menggelar kegiatan bakti sosial bersama kelompok disabilitas se Kota Malang, Kamis (1/6/2023).

Bertempat di Ruang Serba Guna Gereja Katolik MDKS, Jalan B Lely Kota Malang, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun FKAUB Malang ke-25 sekaligus merayakan hari lahir Pancasila.

Sekretaris Jendral FKAUB Malang, Pdt David Tobing mengatakan, terdapat dua acara utama yang terselenggara dalam memperingati dua momen khusus ini.

Pertama, kegiatan bakti sosial bersama kelompok disabilitas dan kedua adalah kegiatan apel kebangsaan yang diikuti oleh 100 disabilitas yang mewakili 5 kecamatan di Kota Malang.

"Acara ini kami gagas, karena kami melihat kaum disabilitas sering kali terlupakan ketika ada hari-hari kebangsaan dan perayaan," ujar David, Kamis (1/6/2023).

Setidaknya ada 300 peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut. 100 disabilitas, 100 pendamping disabilitas dan 100 orang dari FKAUB dan juga mahasiswa dari Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama).

David mengungkapkan, keterlibatan kelompok disabilitas ini bukan hanya sebagai objek saja. Akan tetapi, mereka juga sebagai subjek yang turut memeriahkan kegiatan tersebut.

"Selain upacara, ada juga kuis Pancasila dan tari-tarian serta lagu lagu pujian yang semuanya diisi oleh kaum difabel," ungkapnya.

Ia ingin, melalui kegiatan ini kelompok disabilitas bisa turut merasakan bahwa kehidupan mereka ada sebuah semangat kebangsaan dan juga semangat Pancasila yang seharusnya sudah tertanam sejak lahir.

"Jadi kaum difabel diberdayakan untuk mereka juga jadi pelaku didalam sejarah Pancasila," ucapnya.

Selain itu, ada juga diselipkan acara penandatanganan MoU kerjasama antara Unikama dan FKAUB Malang.

"Tujuannya penguatan nilai-nilai Pancasila bagi mahasiswa dan dosen sebagai tridarma kampus," katanya.

Oleh sebab itu, David berharap melalui kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi kelompok disabilitas yang lain untuk bisa bangkit dan tidak malu dalam hidup berdampingan.

"Mereka ini agen Pancasila, mereka agen kebangsaan. Jadi ini inspirasi bagi rekan-rekan lain yang ada di Kota Malang," tandasnya.(*)