Mahasiswa UB Buat Permen Untuk Mencegah Gigi Berlubang
Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berhasil membuat sebuah inovasi berbentuk makanan. Yakni permen untuk mencegah gigi berlubang. Temuan ini adalah hasil penelitan empa ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berhasil membuat sebuah inovasi berbentuk makanan. Yakni permen untuk mencegah gigi berlubang. Temuan ini adalah hasil penelitan empat mahasiswa Fakultas Peternakan UB, yakni Rangga Priambudi, Lisa Andriani Setianingrum, Nadhif Muhammad Tauhid Sirajuddin dan Nurfadhilah Fatikhasari bersama dosen pembimbing pembimbing Dr. Abdul Manab, S.Pt., MP.
Mereka meneliti pencegahan kerusakan gigi dengan pengaplikasian healthy gummy xylitol berbasis edible film. Penelitian ini turut serta pada ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2023 Riset Eksakta Universitas Brawijaya.
Karies gigi atau gigi berlubang adalah penyakit yang sering dijumpai pada rongga mulut yang dipicu karena mengkonsumsi makanan kariogenik. Makanan kariogenik adalah makanan manis yang banyak mengandung gula dan sukrosa
Dewasa ini banyak sekali jenis makanan kariogenik yang bersifat manis, lunak dan mudah melekat pada gigi seperti permen dan coklat yang dijual dengan berbagai macam bentuk serta warna dan disukai anak-anak. Hal tersebut memicu pertumbuhan bakteri yang merusak gigi.
“Inovasi perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan gigi pada anak-anak akibat dari mengkonsumsi makanan kariogenik,” ungkap salah satu anggota, Rangga Priambudi.
Healthy gummy xylitol berbasis edible film merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada gigi karena xylitol merupakan gula alcohol yang terdapat secara alamiah di alam.
Xylitol memiliki kemampuan yang tidak dapat difermentasi oleh bakteri kariogenik sehingga dapat menekan jumlah bakteri yang ada di dalam gigi dan mempercepat proses pembentukan kembali mineral gigi atau remineralisasi.
Selain xylitol, healthy gummy xylitol membutuhkan senyawa antioksidan dan pewarna, salah satunya dari betasianin kulit buah naga merah. Pengembangan betasianin dan xylitol sebagai antimikroba terutama Streptococcus mutans membutuhkan system delivery berupa edible film.
Edible film mengandung xylitol sebagai delivery system mampu melepas xylitolbsecara bertahap yang berfungsi sebagai anti Streptococcus mutans serta berperan sebagai penghambat transfer massa, seperti uap air, oksigen, lemak ataupun zat terlarut, sehingga memiliki potensi untuk mempertahankan umur simpan dan kualitas dari bahan pangan dengan tidak mengubah aroma, rasa, tekstur dan penampilan.
Salah satu bahan pembuat edible film yang berperan sebagai delivery system adalah gelatin. Gelatin merupakan zat yang bersumber dari protein, gelatin memiliki sifat larut dalam air serta mampu membentuk gel, mampu membentuk lapisan tipis yang elastis, membentuk kemasan menjadi transparan dan kuat.
Maka dari itu xylitol yang dikombinasikan dengan gelatin diharapkan dapat menghasilkan healthy gummy xylitol berbasis edible film yang memiliki aktifitas anti Streptococcus mutans dengan karakteristik kenyal, elastis, tidak mudah sobek serta resisten terhadap oksigen dan karbondioksida yang tinggi sehingga dapat mempertahankan kualitas dan umur simpan produk yang dikemas.
Penelitian tim ini berfokus untuk untuk mengetahui pengaruh healthy gummy xylitol berbasis edible film terhadap pencegahan kerusakan gigi ditinjau dari sifat fisikokimia dan aktivitas bakteri Streptococcus mutans.
"Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan dalam bidang Teknologi Hasil Ternak (THT) mengenai pemanfaatan xylitol dalam pembuatan healthy gummy berbasis edible film yang kaya akan manfaat sebagai solusi atas kerusakan gigi yang terjadi akibat konsumsi permen berlebihan," pungkas Rangga. (d)
Apa Reaksi Anda?