Tong Kosong, Pentas Teater dengan Pesan Mendalam untuk Para Pemimpin
Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Mataram menjadi saksi pementasan teater yang memukau, "Tong Kosong" oleh Bengkel Aktor Mataram. Pertunjukan ini tidak hanya menghibur ...
TIMESINDONESIA, MATARAM – Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Mataram menjadi saksi pementasan teater yang memukau, "Tong Kosong" oleh Bengkel Aktor Mataram. Pertunjukan ini tidak hanya menghibur penonton, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam yang diarahkan kepada para pemimpin.
Pentas teater ini mendapat dukungan dari Relawan GaMa (Ganjar-Mahfud) Mataram, karena relevansinya dengan perjuangan para relawan yang senantiasa menekankan pentingnya kepemimpinan yang berintegritas di berbagai wilayah.
Kepemimpinan yang diangkat dalam "Tong Kosong" menggambarkan janji yang selalu diingkari, komitmen hukum yang hanya sebatas ucapan belaka, mirip dengan karakter Tong Kosong yang hanya nyaring tanpa substansi.
Menurut Kongso Sukoco, penulis naskah dan sutradara lakon ini, "Tong Kosong" mencerminkan situasi Indonesia saat ini dengan cara yang unik. Kisahnya memperlihatkan percakapan dan monolog yang tidak berjalan linier, menciptakan kesan seperti lontaran ujaran yang berserakan tanpa keterhubungan yang jelas.
"Peristiwa tiba-tiba yang terjadi dalam pertunjukan ini diibaratkan sebagai lontaran ujaran yang mungkin memperindah atau sebaliknya hanya menghasilkan suara nyaring," ungkap Kongso Sukoco, Senin (18/12/2023).
Kongso Sukoco menyatakan bahwa lakon Tong Kosong ini adalah kisah tak terduga yang membuat banyak orang kehilangan pegangan dan merasa sia-sia.
Menyoroti pesan dalam lakon tersebut, Kongso Sukoco menegaskan bahwa pemimpin seharusnya tidak seperti Tong Kosong yang hanya pandai bicara, melainkan harus seperti tong yang berisi, memberikan manfaat melalui tindakan nyata. Menurutnya, Ganjar-Mahfud adalah contoh pemimpin yang sesuai dengan kriteria ini.
"Ganjar Pranowo, dalam dua periode kepemimpinannya di Provinsi Jawa Tengah, diakui telah membawa kemajuan yang dirasakan oleh masyarakat," katanya.
"Sedangkan Mahfud MD, dengan keberanian dan kompetensi keilmuannya, terutama di bidang hukum, memperkuat pandangan bahwa pemimpin sejati harus tegak dan konsisten dalam menjalankan hukum," imbuh Kongso.
Meskipun "Tong Kosong" hanya sebuah lakon teater, Kongso Sukoco berharap dapat menjadi inspirasi bagi penonton untuk tidak salah memilih pemimpin yang hanya pandai berbicara tanpa tindakan nyata, mirip dengan karakter Tong Kosong. (*)
Apa Reaksi Anda?