SLBN Kota Banjar Wadahi Kreativitas Anak Didiknya

Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kota Banjar terus berupaya untuk mewadahi kreativitas anak didiknya dengan berbagai program.  ... ...

Juni 21, 2023 - 23:40
SLBN Kota Banjar Wadahi Kreativitas Anak Didiknya

TIMESINDONESIA, BANJAR – Sekolah Luar Biasa Negeri atau SLBN Kota Banjar terus berupaya untuk mewadahi kreativitas anak didiknya dengan berbagai program. 

Kepala SLBN Kota Banjar, Epi Sopiati, menyampaikan bahwa pihaknya berkeinginan untuk memberikan bekal yang bisa diimplementasikan saat anak didiknya lulus mengenyam dunia pendidikan. 

"Kami selama ini memfasilitasi program griya kayu dimana anak-anak berkebutuhan khusus dapat menyalurkan bakat dan kemampuannya untuk berkreasi dalam bentuk karya seni, produk atau kerajinan tangan," paparnya kepada TIMES Indonesia, Rabu (21/6/2023). 

Kendati produk yang dihasilkan sangat bagus, Epi menyebutkan bahwa persoalan pemasaran menjadi salah satu kendala. 

"Kami sudah berupaya untuk memasarkan produk hasil kerajinan tangan para anak-anak berkebutuhan khusus melalui online dan offline tapi ternyata masih terkendala sehingga produk tersebut menumpuk di galeri kami," ujarnya. 

Untuk itu, lanjut Epi, pihaknya membuat program vocational Trawangan yang telah di kerjasamakan dengan perusahaan. Produk ini berbentuk ornamen untuk Masjid dan sejenisnya yang terbuat dari bahan baku semen yang di cetak dengan desain yang telah ditentukan. 

SLBN-Kota-Banjar-2.jpgPelepasan anak didik SLBN Kota Banjar hari ini berlangsung meriah. (Foto: Susi/TIMES Indonesia) 

"Jadi Vocational diproduksi apabila ada pesanan membuat ornamen masjid di mana anak didik kami yang mengerjakannya adalah gabungan antara siswa SMPLB dan SMALB baik itu tunarungu, tuna grahita dan tuna daksa," jelasnya. 

Kepala Sekolah ini menjabarkan bahwa selama satu tahun ini produknya ditampung oleh salah satu perusahaan yang kemudian di jual ke toko-toko matrial. 

"Awalnya sekolah memberikan pelatihan dan selanjutnya bahan baku di pasok oleh perusahaan kemudian hasil produksinya ditampung dan dijual sehingga anak-anak didik kami juga mendapatkan upah hasil dari kreativitasnya tersebut," tuturnya. 

Selanjutnya, Epi berencana untuk menyiapkan bahan baku sendiri untuk produksi produk Trawangan yang akan dikerjakan anak didknya. 

"Hanya saja, sesuai dengan kurikulum merdeka, kami berharap sebelumnya anak didik kami diberikan sertifikat kompetensi bagi yang sudah lulus pelatihan dan kami juga membuka peluang bukan hanya untuk anak didik saja tapi bagi alumni juga agar dapat terus berkarya dan mendapatkan penghasilan," harapnya. 

Untuk akhir tahun ajaran ini, Epi menyebutkan pihaknya menggelar acara pelepasan bagi 11 siswa dan siswi SDLB, 11 SMPLB dan 8 SMALB. (*) 

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow