Seminar Nasional Kependudukan Virtual UNESA: Wujudkan Keluarga Berkualitas

Seminar nasional ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka prevalensi stunting di Indonesia ... ... ...

Agustus 27, 2023 - 17:10
Seminar Nasional Kependudukan Virtual UNESA: Wujudkan Keluarga Berkualitas

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar Seminar Nasional Kependudukan Virtual 2023. Tema yang diangkat adalah Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Sejahtera.

Seminar nasional ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka prevalensi stunting di Indonesia berdasarkan Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 pada angka 21,6 persen. 

Dampak stunting menyebabkan masalah pada perkembangan fisik dan kognitif pada anak. Sehingga dampak yang dirasakan dalam sektor pendidikan adalah anak-anak stunting cenderung mengalami masalah kognitif yang lebih rendah dan menghambat kemampuan mereka dalam belajar dan mengikuti pendidikan formal. 

Penurunan stunting menjadi prioritas nasional. UNESA menggelar Seminar Nasional ini sebagai forum strategis untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik baik dalam penurunan stunting. 

Dosen Pembina UKM Kependudukan UNESA, Ali Imron, S.Sos., M.A. mengatakan bahwa tujuan dari dilaksanakannya Seminar Nasional Kependudukan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, utamanya para pemangku kepentingan akan dampak serius yang ditimbulkan oleh stunting. 

“Kami ingin memperkuat pengetahuan dan strategi akselerasi penurunan stunting di berbagai daerah. Kami juga ingin mendiskusikan tantangan dan hambatan dalam penganggulangan stunting di berbagai sektor dengan perbedaan kultur dan budaya yang ada,” kata Ali Imron kepada TIMES Indonesia, Sabtu (27/8/2023).

Ali yang juga merupakan pakar Sosiologi Kependudukan UNESA ini menjelaskan bahwa seminar ini diikuti oleh 400 lebih peserta dari 15 provinsi di Indonesia. Ali Imron mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan keluarga berkualitas, salah satu kuncinya adalah mewujudkan keluarga bebas stunting. 

Keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk melalui perkawinan sah yang mempunyai ciri-ciri yaitu keluarga sejahtera, keluarga sehat, keluarga maju, keluarga mandiri, dan memiliki jumlah anak ideal, mempunyai wawasan luas, dan bertanggungjawab.

“Kami juga ingin mengajak mahasiswa, pelajar di Indonesia untuk aktif dalam penurunan stunting dengan cara menyebarkan informasi tentang stunting melalui media sosial, menjadi agen percepatan penurunan stunting di lingkungan sosialnya, serta peduli dan peka jika ada catin, ibu hamil, dan balita di lingkungannya,” katanya.

Peran mahasiswa dalam penurunan stunting juga merupakan langkah yang strategis. Terdapat sebuah program mahasiswa peduli stunting. Hal ini merupakan wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dan juga Implementasi Merdeka Belajar. Salah satu hal yang bisa dilaksanakan adalah sosialisasi, peningkatan penyadaran, dan advokasi melalui KKN Tematik Stunting. 

“Hal terpenting bagi kelurga agar terbebas dari risiko stunting adalah pemenuhan gizi seimbang. Bagi ibu menyusui agar memberikan ASI Ekslusif hingga bayi berumur 6 bulan. Mengusahakan agar anak mendapatkan imunisasi lengkap,” jelas Ali Imron. 

Diharapkan melalui seminar ini akan menghasilkan rekomendasi yang konkret dan solusi praktis dalam upaya penanganan stunting di Indonesia. Diharapkan pula dapat terbentuk kesadaran yang lebih tinggi dan komitmen yang lebih kuat dari berbagai sektor untuk menangani stunting secara komprehensif dan berkelanjutan. Tujuannya adalah mencetak generasi muda yang sehat dan berkualitas di masa depan. 

Narasumber seminar nasonal kali ini adalah Deputi Bidang Pengendalian Penduduk, BKKBN RI yang diwakili olah Mila Rahmawati; Ketua Umum KKI Pusat, Dr. Sonnya Harry B. Harmadi; Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, yang diwakili oleh Sekretaris Badan, Nyigit Wudi Amini, M.Sc.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow