Perusahan Pembeli Bertambah, Perikanan Morotai Semakin Menggeliat
Sektor perikanan Morotai pernah mengalami masa paceklik pada masa pandemi Covid-19 di tahun 2020-2021 ... ...
TIMESINDONESIA, PULAU MOROTAI – Sektor perikanan Morotai pernah mengalami masa paceklik pada masa pandemi Covid-19 di tahun 2020-2021.
Namun memasuki tahun 2022 hingga 2023 semakin menggeliat, terutama pengiriman berbagai jenis ikan baik itu ekspor ke luar negeri maupun dalam negeri.
Bertambahnya jumlah perusahan pembeli serta pengelola berbagai jenis ikan di Morotai kemudian mengekspor ke luar negeri dan domestik, dengan sendirinya telah memicu peningkatan PAD Pemkab Morotai di sektor perikanan terus meningkat.
"Saat ini perikanan Morotai semakin menggeliat. Kalau sebelumnya yang melakukan ekspor ikan hanya satu perusahaan, yakni PT Harta Samudra, kini telah bertambah tiga perusahaan yang membeli ikan di Morotai dan melakukan ekspor tiap bulan. Secara otomatis PAD di sektor perikanan bertambah," ungkap Kepala DKP Pemkab Morotai, Yoppi Jutan, Rabu sore (2/8/2023).
Ia menyebutkan, perusahaan yang membeli ikan dan telah beroperasi di Morotai, antaranya PT Harta Samudra, di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT), Desa Daeo Majiko, Carly Morotai Cemerlang di Desa Sangowo, Samudra Morotai Indonesia dan Mina Berkah di Desa Tiley.
"Saat ini, sementara dilakukan pemuatan ikan sebanyak 8 kontener di Kapal Tol Laut Nusantara 5 untuk di ekspor ke Thailand dan Amerika. Ikan tersebut milik 4 perusahaan yang ada di Morotai," tuturnya.
Produksi PT Harta Samudra, tuna loin berkualitas tinggi, untuk ekspor luar negeri. (Foto: Yoppi For TIMES Indonesia).
Yoppy menambahkan, dari 8 konter ikan yang dimuat ke Tol Laut itu, terdiri dari tuna loin 4 kontener. Dimana milik PT Harta Samudra 3 kontainer dan milik CV Carly 1 kontainer dengan tujuan ekspor luar negeri.
"Sementara itu, 4 kontainer lagi milik perusahan Samudra Morotai dan Mina Berkah dengan tujuan domestik. Jenis ikannya adalah cakalang, tongkol dan ikan layang alias malalugis. Jadi saat ini ikan Morotai sudah diekspor tiap bulan," katanya.
Selain itu, orang nomor satu di DKP Pemkab Morotai ini menegaskan, agar kasus pembuangan ikan oleh pedagang seperti baru baru ini agar tidak terjadi lagi di Morotai. Karena, saat ini sudah ada tempat pengolahan limbah ikan milik PT Harta Samudra di Desa Sabatai.
"Jadi para pedagang ikan, apabila kualitas ikannya buruk karena kekurangan es atau sebab lain sehingga tidak dibeli perusahan pelanggannya, mohon jangan dibuang. Karena ikan tersebut akan dibeli PT Harta Samudra untuk diolah menjadi beberapa kebutuhan yang sangat bermanfaat," sarannya.
Pantauan TIMES Indonesia, pada pukul 16-30 WIT aktivitas di pelabuhan laut MS Lastori, Daruba, Ibukota Kabupaten Pulau Morotai cukup ramai. Pemuatan berbagai jenis ikan itu ke kontainer untuk dinaikkan ke Tol Laut dengan tujuan ekspor ke luar negeri maupun domestik berjalan aman dan lancar. (*)
Apa Reaksi Anda?