Target Tradisi Petik Laut Muncar Banyuwangi Bagi Perekonomian Masyarakat

Masyarakat nelayan di wilayah pesisir Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar tradisi petik laut, Rabu (2/8/2023). Ritual tahunan yang digelar rutin setiap 15 ...

Agustus 2, 2023 - 23:50
Target Tradisi Petik Laut Muncar Banyuwangi Bagi Perekonomian Masyarakat

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Masyarakat nelayan di wilayah pesisir Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar tradisi petik laut, Rabu (2/8/2023). Ritual tahunan yang digelar rutin setiap 15 Muharram dalam kalender Islam itu, turut menjadi pendongkrak perekonomian masyarakat.

Tradisi petik laut bagi masyarakat Muncar merupakan simbol wujud syukur atas limpahan hasil laut yang mereka dapatkan selama satu tahun. Dengan cara menyedekahkan atau melarung hasil bumi dan berharap hasil laut untuk tahun berikutnya bisa lebih melimpah ruah sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan.

Bersama harapan masyarakat akan hasil laut berikutnya bisa meningkat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, melalui Dinas Perikanan (Disperikan) setempat melangkah maju, berupaya untuk menargetkan hasil tangkapan hingga pengolahan ikan dapat menjadi pendorong perekonomian masyarakat.

Disampaikan oleh Kepala Disperikan Banyuwangi, Alief Rachman Kartiono, bawasanya, apa yang menjadi harapan masyarakat nelayan Muncar, yaitu melimpahnya hasil ikan bukan hanya dari doa saja. Namun ikhtiar dalam membangun dan menjaga ekosistem ikan dengan baik.

Lebih lanjut, Alief menuturkan, upaya ikhtiar tersebut akan menjadi tugas bersama, terlebih Disperikan Banyuwangi membentuk Kelompok Masyarakat Pengawas Perikanan (Pokmaswas Perikanan), sebagai wadah edukasi masyarakat yang sadar akan pentingnya kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan.

Wakil-Bupati-Banyuwangi-H-Sugirah-a.jpgH Sugirah melepas sajen yang akan dibawa ke tengah laut untuk dilarung. (FOTO : Anggara Cahya /TIMES Indonesia)

“Dengan adanya Pokmaswas Perikanan, kita bersama membentuk ekosistem yang nyaman untuk ikan berpijah, hal tersebut bisa mensejahterakan masyarakat sendiri,” tuturnya.

“Dengan ekosistem yang baik karena dijaga dan bangun serta tidak melakukan tindakan pengkapan ikan secara illegal, ikan pasti akan kembali dan hasil tangkapan ikan pasti meningkat,” imbuh, Alief.

Selain itu, Alief melanjutkan, dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat nelayan. Disperikan Bayuwangi juga masif melakukan pendampingan dengan memberdayakan kelompok perempuan nelayan. 

Hal tersebut dilakukan supaya ketika masa panceklik ikan, nelayan tetap berdaya dengan cara membuat produk olahan-olahan ikan. Langkah tersebut menjadi alternatif dalam membangun ekonomi kelurga nelayan.

“Dengan begitu keluarga nelayan semakin berdaya dan sejahtera,” cetus, Alief.

Sementara itu, Ketua panitia upacara petik laut Muncar, Sihat Aftarjo, menyampaikan dengan tradisi petik laut, bisa menjadi sumber rezeki bagi masyarakat. Terlebih adanya Bazar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), warga muncar bisa menikmati hasil dan euforia upacara petik laut ini.

“Tradisi petik laut Muncar sudah menjadi warisan dari leluhur dengan bersedekah dan membentuk Tasyakuran. Dan lagi tradisi ini sudah ada sejak tahun 1900an,” ucap Sihat.

Dalam agenda yang sama Wakil Bupati Banyuwangi, H Sugirah, berharap kedepannya laut Muncar bisa menghasilkan ikan yang melimpah ruah. Sehingga bisa memberikan kehidupan ekonomi yang makmur, sejahtera dan membuat masyarkat senatiasa bahagia.

“Barang siapa yang bersyukur terhadap nikmat Allah, maka Allah akan menambah nikmatnya. Dan barang siapa yang kufur, tentu Allah akan mencabut nikmat itu dengan kekufurannya,” ucap H Sugirah dengan melantunkan Surah Ibrahim;7. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow