Tanam Mangrove di Mengare, Petrokimia Gresik Berkontribusi Jaga Ekosistem Laut
Momen hari gerakan satu juta pohon, dimanfaatkan Petrokimia Gresik dengan menanam 10.000 bibit mangrove di Pulau Mengare Kecamatan Bungah Gresik. ...
TIMESINDONESIA, GRESIK – Momen hari gerakan satu juta pohon, dimanfaatkan Petrokimia Gresik dengan menanam 10.000 bibit mangrove di Pulau Mengare Kecamatan Bungah Gresik.
Kegiatan yang menggandeng masyarakat, LSM Agrie Conservation di Pusat Restorasi dan Penanaman Mangrove (PRPM). Ini juga langkah nyata perusahaan ikut dalam menjaga ekosistem laut.
Keberadaan mangrove di Mengare ini sangat penting, selain untuk tempat ikan, mangrove ternyata bisa meminimalisir terjadinya abrasi yang mengancam Kabupaten Gresik.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa, kegiatan ini merupakan wujud nyata perusahaan dalam pengelolaan lingkungan.
"Sekaligus bentuk dukungan perusahaan terhadap program rehabilitasi hutan mangrove yang dijalankan Pemerintah," katanya melalui keterangan pers, Jumat (12/1/2024).
Petrokimia Gresik, kata Dirut Dwi Satriyo sudah tiga kali berturut-turut mendapatkan Proper Emas, yang merupakan penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam pengelolaan lingkungan.
"Artinya, standarisasi pengelolaan lingkungan yang dijalankan Petrokimia Gresik harus terus ditingkatkan, salah satunya melalui program penanaman mangrove di pantai Gresik utara ini," ujar Dwi Satriyo.
Melalui tanam mangrove ini, ungkap Dwi, terdapat kontribusi aktif dari karyawan Petrokimia Gresik melalui program Charitree 2.0. Karyawan yang terlibat aktif mengumpulkan sampah anorganik dari rumah maupun lingkungan, untuk kemudian dikumpulkan di Eco-Dropbox sekaligus berkontribusi dalam pengumpulan bibit mangrove.
"Petrokimia Gresik memandang sampah anorganik yang selama ini menjadi problem lingkungan sebagai peluang untuk menciptakan perubahan positif," ujarnya.
Karyawan mengumpulkan sampah anorganik dari berbagai sumber seperti plastik, kertas, kaca, e-waste, metal, dan minyak jelantah yang seringkali menjadi beban bagi lingkungan.
Sampah tersebut kemudian dikumpulkan di Eco-Dropbox yang sudah ada di lingkungan perusahaan. Sampah-sampah tersebut dikonversikan dalam rupiah, dan semua partisipan yang turut serta dalam acara ini juga akan mendapatkan sertifikat donasi bibit.
"Petrokimia Gresik dalam menjalankan proses bisnisnya tidak hanya berorientasi pada profit, tapi juga ingin menumbuhkan kepedulian dan keterlibatan karyawan dalam pelestarian lingkungan," jelas Dwi Satriyo.
Sementara itu, pelestarian mangrove menjadi kegiatan yang telah rutin Petrokimia Gresik selenggarakan. Tahun 2023 mulai dari Charitree 1.0, Petrokimia Gresik telah menanam sebanyak 3.750 bibit mangrove; kemudian di momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 perusahaan, Petrokimia Gresik juga menanam 5.100 bibit; dan pada program Envirocamp 2023 sebanyak 2.000 bibit.
"Selanjutnya Petrokimia Gresik mengawali tahun 2024 dengan menanam 10.000 bibit mangrove. Petrokimia Gresik terus berkomitmen lebih untuk berkontribusi agar lingkungan lebih hijau dan berkelanjutan, serta dapat menjadi teladan dalam upaya menjaga keberlanjutan bumi milik bersama ini," jelas Dirut PT Petrokimia Gresik. (*)
Apa Reaksi Anda?