Di Indonesia Tanam Bakau, QNET Juga Bersihkan Sungai Nil di Mesir 

Di Indonesia, QNET menanam ribuan pohon bakau di pesisir Bali dengan tujuan untuk mencegah abrasi ... ... ...

Agustus 3, 2023 - 07:10
Di Indonesia Tanam Bakau, QNET Juga Bersihkan Sungai Nil di Mesir 

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Perusahaan penjualan langsung, QNET melakukan aksi penyelamatan lingkungan di berbagai negara. Antara lain di Indonesia dan Mesir. 

Di Indonesia, QNET menanam ribuan pohon bakau di pesisir Bali dengan tujuan untuk mencegah abrasi dan menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan di daerah pesisir.

Sementara di Mesir, QNET melakukan kampanye Plastic Free July dan di negara lain juga melakukan kampanye Green Legacy Program. 

QNET bekerjasama dengan Yayasan VeryNile membersihkan dan melindungi saluran Sungai Nil di Mesir sebagai bagian dari komitmen untuk menegakkan nilai-nilai berkelanjutan. 

Inisiatif bersama ini juga mendukung mata pencaharian masyarakat lokal. Plastic Free July sendiri merupakan kampanye global pengurangan plastik. Program ini berhasil menghentikan sekitar 300 juta kilogram plastik yang mencemari lingkungan setiap tahun. 

QNET dan VeryNile membuang lebih dari 5.000 kilogram sampah plastik dari perairan di sekitar Pulau Qursaya di Mesir. 

Inisiatif VeryNile berfokus pada Pulau Qursaya, tempat sungai kuno mengalir di antara kota metropolitan modern Giza dan Kairo.

Sekitar 250 keluarga dari latar belakang berpenghasilan rendah tinggal dan bekerja di sini, menjaga tradisi memancing di Sungai Nil yang telah berusia berabad-abad tetap hidup. 

Namun, peningkatan polusi mengancam kekayaan warisan sungai terpanjang di dunia dan banyak mata pencaharian yang didukungnya, sampai-sampai Sungai Nil menjadi salah satu sungai teratas yang menyumbang 90 persen sampah plastik yang masuk ke lautan dunia saat ini.

"Salah satu masalah paling mendesak yang dihadapi dunia kita saat ini adalah kantong plastik dan botol. Produk-produk ini biasanya hanya digunakan sekali dan kemudian dibuang. Mereka berakhir di daerah seperti Sungai Nil, di mana mereka rusak, menjadi partikel kecil yang mencemari air, mengancam satwa liar, dan memengaruhi kesehatan masyarakat di sepanjang sungai," ujar CEO QNET, Malou Caluza dalam keterangan tertulis, Rabu (2/8/2023). 

Malou Caluza menambahkan, bahwa kemitraan perusahaan dengan VeryNile membawa perhatian publik yang sangat dibutuhkan terhadap ancaman serius polusi plastik di Sungai Nil yang telah menjadi jalur kehidupan Mesir sejak zaman Firaun dan merupakan sumber 97 persen airnya.

VeryNile sendiri didirikan pada tahun 2018 sebagai inisiatif yang berfokus pada penciptaan sarana berkelanjutan untuk membersihkan dan mengurangi polusi air di Sungai Nil. 

Plastik tersebut kemudian didaur ulang dan diubah menjadi bahan mentah yang dapat diubah oleh perempuan yang tinggal di sepanjang Sungai Nil menjadi kerajinan tangan dan produk gaya hidup yang dapat digunakan, menyediakan saluran ekonomi yang menguntungkan bagi masyarakat.

Alban de Ménonville, pendiri VeryNile, mengaku senang melihat semakin banyak perusahaan di Mesir yang mengambil tindakan untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak polusi plastik dan lingkungan. 

"Sejak mulai tahun 2019, kami telah mengumpulkan lebih dari 21.500 kilogram dari Sungai Nil. Saya ingin berterima kasih kepada QNET karena telah membantu misi kami menjaga Sungai Nil bebas plastik dan mendukung komunitas Pulau Qursaya setempat," ujarnya. 

Karena menurut laporan dampak 2022 dari Plastic Free Foundation, partisipasi dari bisnis dan organisasi lokal seperti QNET dan VeryNile dalam Plastic Free July berdampak pada lingkungan lebih dari sekadar peningkatan kesadaran akan polusi plastik di kalangan masyarakat. 

Dari 140 juta orang yang berpartisipasi dalam Plastic Free July pada tahun 2022, lebih dari 88 persen peserta telah membuat setidaknya satu perubahan permanen dalam perilaku konsumsi plastik mereka, seperti memilih menggunakan botol yang dapat digunakan kembali dan menerapkan praktik daur ulang di rumah mereka.

QNET memiliki sejarah panjang dalam mengadvokasi kehidupan berkelanjutan melalui produk dan bisnisnya. 

Selain itu, QNET juga melarang penggunaan plastik sekali pakai di semua kantor, acara, dan konvensinya dan berkomitmen untuk sepenuhnya bebas plastik pada tahun 2025.

Melalui kemitraan strategis dengan organisasi garis depan seperti VeryNile, QNET membuat perbedaan di komunitas seperti Qursaya dan banyak lainnya di seluruh dunia. 

Sejak didirikan 25 tahun lalu, QNET telah mempelopori berbagai inisiatif lingkungan, seperti Green Legacy Program. Mereka secara aktif melindungi alam dengan menanam pohon yang membantu memperbaiki ekosistem lokal yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow