Pemerintah Didorong untuk Dukung Program Relawan P4GN di Kota Tasikmalaya

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Ketua Forum Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Tawang, H. Giman Sugyman, mendorong pemerintah agar memberikan perhatian serius terhadap program pembangunan sosial, terutama dukungan terhadap kegiatan para pegiat atau relawan yang berjuang melawan penyalahgunaan narkoba di Kota Tasikmalaya.

Dalam acara Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Advokasi Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba Berbasis Sumber Daya Pengembangan Kelurahan, H. Giman Sugyman menyampaikan pentingnya fokus pada pembangunan sosial sebagai pondasi untuk memerangi permasalahan narkoba.

"Saat ini, pemerintah lebih banyak mendominasi pembangunan infrastruktur, namun pembangunan sosial juga sangat penting. Apa artinya pembangunan fisik jika tidak didukung oleh pembangunan moral?" tegas H. Giman.

H. Giman menilai perlunya komitmen dari berbagai stakeholder, lembaga, dan institusi dalam menciptakan lingkungan bebas narkoba melalui kebijakan, termasuk dukungan anggaran dalam kegiatan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Dukungan pemerintah dalam hal ini adalah bukti nyata implementasi pembangunan berwawasan anti-narkoba, sejalan dengan Inpres Nomor 6/2018 dan Inpres 2/2020.

Giman mengakui bahwa setelah Forum P4GN Tawang dikukuhkan, banyak program yang harus dilaksanakan. Salah satunya adalah kegiatan yang lebih berfokus pada akar masyarakat, seperti sosialisasi kepada para ketua Rukun Warga (RW) dan jajarannya. Selain itu, ia juga berharap agar Forum P4GN semakin berkembang hingga tingkat Kota Tasikmalaya.

"Selama bulan September, ada 11 kegiatan yang telah kami lakukan, termasuk di beberapa sekolah, madrasah, dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM). Harapan kami adalah melindungi generasi muda dari bahaya narkoba. Narkoba adalah musuh negara yang harus kita lawan bersama," tegasnya.

Kepala BNN Tasikmalaya, AKBP Hery Sudrajat, SH, didampingi oleh Sub Koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, Ridwan Jumiarsa, juga menegaskan pentingnya langkah-langkah sosialisasi dan edukasi bahaya narkoba ini.

Para pegiat anti narkoba berfoto bersama di kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Advokasi Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba Berbasis Sumber Daya Pengembangan Kelurahan di RM Sambel Hejo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (17/10/2023). (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Dukungan pemerintah menurutnya akan memberikan hasil akhir positif bagi masyarakat. Termasuk manfaat ekonomi dan kesejahteraan yang dapat diakses melalui pengalokasian anggaran yang efisien, dalam konteks dukungan Pemerintah Kota Tasikmalaya terhadap para relawan pegiat narkoba, dirinya menyatakan bahwa dukungan ini sudah ada, namun perlu ditingkatkan.

"Saya memandang alokasi anggaran pembangunan fisik  dan sosial harus seimbang membangun jasmani dengan rohani, respon di Kota Tasik cukup bagus keledulian masyarakat sudah positif perlu dipertahankan, koordinasi perlu dipelihara dan ditingkatan, dengan kerjasama yang kuat antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat, Kota Tasikmalaya memiliki potensi untuk menjadi contoh positif dalam upaya melawan narkoba dan menjaga masa depan generasi muda," pungkas Hery.

Sebagai inisiatif masyarakat dalam upaya melawan narkoba, dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan dan alokasi anggaran akan menjadi langkah strategis dalam mencapai tujuan ini. Selain itu juga memperkuat ketahanan keluarga dalam menghadapi ancaman narkoba di Kota Tasikmalaya.

Acara Monitoring dan Evaluasi ini dihadiri oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya, AKBP Hery Sudrajat, SH, serta Camat Tawang, Deni Kurniawan, bersama puluhan relawan pegiat narkoba Kota Tasikmalaya. (*)