Pacu APM Anak Sekolah, Dinas Pendidikan Fokus Tekan Dropout dan Transisi PAUD-SD

Dinas Pendidikan Kabupaten Malang terus berupaya menaikkan Angka Partisipasi Murni (APM) sekolah. Diantaranya, terus mendorong penerapan transisi PAUD-SD dan memastikan s ...

November 21, 2023 - 13:30
Pacu APM Anak Sekolah, Dinas Pendidikan Fokus Tekan Dropout dan Transisi PAUD-SD

TIMESINDONESIA, MALANG – Dinas Pendidikan Kabupaten Malang terus berupaya menaikkan Angka Partisipasi Murni (APM) sekolah. Diantaranya, terus mendorong penerapan transisi PAUD-SD dan memastikan semua anak bisa sekolah. 

"Dua hal sangat penting, agar APM pendidikan di Kabupaten Malang terus naik. Yakni, menekan adanya angka putus sekolah atau anak tidak sekolah, dan memberi pelayanan yang tepat pada anak melalui transisi PAUD ke sekolah dasar," terang Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr Suwadji, SIP, MSi, di kantornya, Selasa (21/11) siang. 

Menurutnya, saat ini angka partisipasi murni pendidikan di Kabupaten Malang berada di angka 91 persen, dari jumlah keseluruhan anak usia sekolah. Dan, pihaknya berharap APM anak sekolah Kabupaten Malang nantinya bisa naik setidaknya mencapai 95 persen. 

"Harapannya, nanti bisa meningkatkan hingga 95 ya. Sementara angkanya masih 91,38 persen. Ini karena, dari yang kami punya masih ada sekitar 2 ribu anak usia sekolah yang tidak sekolah atau putus sekolah. Nah, ini yang akan terus kami upayakan, agar mereka tetap bisa sekolah," tandas Suwadji. 

Adanya anak yang tidak sekolah ini, jelasnya, karena banyak faktor penyebab. Seperti, karena keterbatasan dan ketidakmampuan ekonomi, anggapan sekolah tidak penting, lokasi sekolah yang sangat jauh, hingga haus keluar karena salah pergaulan. 

Berbagai masalah tersebut, kata Suwadji, tengah dirumuskan pola penyelesaianya dengan pendekatan sesuai masalah yang dihadapi. 

"Jadi, kami tengah merumuskan, bersama tim saber ATS (Anak Tidak Sekolah), untuk mengurai angka anak tidak sekolah atau dropout tersebut. Ya, harus dilakukan berkelanjutan, melibatkan juga pihak guru, pengawas, korwil bahkan pemangku pemerintahan dan tokoh di desa-desa," beber pria yang pernah menjabat Asisten I Sekdakab Malang ini. 

Sementara itu, untuk gerakan transisi PAUD-SD sendiri, menurutnya harus dikawal untuk memberikan akses pendidikan yang bagi anak-anak. Karena, menurutnya, usia PAUD sangat penting untuk diperhatikan akses pelayanan pendidikan selanjutnya ke Sekolah Dasar (SD). 

Menurut Suwadji, tidak semua anak sempat mengenyam pendidikan PAUD senbelum masuk SD. Sehingga, mereka perlu dikawal dan diberi kesempatan yang sama untuk bisa sekolah di SD. 

Dalam transisi ini, lanjutnya, anak-anak dikenalkan betul lingkungan sekolah saat masuk SD, setidaknya dalam 2 pekan pertama. 

"Mereka harus dilayani betul kebutuhan belajarnya, terlebih yang sebelumnya tidak pernah TK. Seperti kemampuan calistung serta motivasi dan karakter positifnya. Dan, SD tidak boleh mensyaratkan kemampuan calistung, saat menerima calon siswa baru. Tidak ada ketentuan pula, harus pernah TK dulu," tandas Suwadji. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow