Mahasiswa Univertas Brawijaya Raih Silver Prize di Ajang Internasional

Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) kembali meriah prestasi di ajang internasional. Kali ini, tim mahasiswa UB berhasil meraih Silver Prize pada Thailand Inventors Day ...

Februari 21, 2024 - 15:30
Mahasiswa Univertas Brawijaya Raih Silver Prize di Ajang Internasional

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) kembali meriah prestasi di ajang internasional. Kali ini, tim mahasiswa UB berhasil meraih Silver Prize pada Thailand Inventors Day 2024 yang diselenggarakan dalam rangka Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx), pada bulan Februari 2024 ini di Thailand.

Thailand Inventors Day sendiri merupakan peringatan tahunan yang diadakan oleh Dewan Riset Nasional Thailand (NRCT). Acara ini melibatkan pameran inovasi dan penemuan dari penemu dan peneliti lokal maupun internasional. Dalam agenda tersebut, ada lebih dari 600 karya yang dipamerkan, yang berasal dari 25 negara di dunia.

Tim yang terdiri dari Dwi Jaya Saputra,  Arya Dary Irfansyah, Akhmad Ibra Syahrial Maula, dan Jevera Arkananta dari Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dianugerahi Silver Prize setelah menciptakan inovasi artikulasi bahasa menjadi teks bertajuk “Utilizing Artificial Intelligence in the AiCCESS Application: A Novel Approach to Enhancing Accessibility and Quality of Education for the Deaf".

Salah satu mahasiswa, Dwi mengatakan,  AiCCESS merupakan upaya meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan bagi disabilitas tuli.

“Tujuannya untuk mendukung program kampus inklusi. Selain itu juga, aplikasi ini untuk pemanfaatan AI dan menunjukkan kalau AI bukan “mesin pembunuh” manusia, yang kalau digunakan sebagaimana fungsinya bisa menjadi alat yang bisa meratakan pendidikan yang layak," ucapnya Rabu (21/2/2024).

Pada saat memamerkan produknya di ajang bergengsi tersebut, dia menjadi timnya banyak mendapatkan apresiasi dari pengunjung pameran yang berasal dari berbagai negara.

“Banyak yang penasaran dengan desain aplikasinya dan sangat menunggu aplikasinya untuk segera rilis, Ada juga yang mengomentari desain dari ui/ux aplikasinya, mereka bilang kalau desain aplikasinya itu sudah user friendly bagi penggunanya," kata dia.

Bahkan, lanjut Dwi, mahasiswa dari salah satu universitas di Thailand yang melihat pameran tersebut takjub dengan desain aplikasinya. "Mereka ingin cari tahu siapa yang desain aplikasinya karena secara penampilan menarik dan eyecatching," ujarnya.

Di menyebut, AiCCESS juga bisa menjadi salah satu instrumen yang mememperkuat komitmen UB untuk mendukung SDGs ke-4 dan ke-10 tentang Pendidikan dan inklusivitas.

"Harapannya aplikasi ini dapat mewujudkan kualitas pendidikan bagi seluruh siswa di Indonesia, termasuk kelompok-kelompok yang sering diabaikan. Semoga kami bisa terus berkontribusi dalam perbaikan pendidikan inklusif di Indonesia melalui inovasi teknologi yang berdampak bagi masyarakat”, pungkasnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow