Meningkatkan Kualitas Kopi Dampit di Desa Amadanom Melalui Workshop Coffee

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata – Tematik (KKN-T) Kelompok 12 Universitas Islam Raden Rahmat Malang (UNIRA Malang) mengadakan kegiatan “Workshop Coffe” untuk membekali ...

Februari 21, 2024 - 15:00
Meningkatkan Kualitas Kopi Dampit di Desa Amadanom Melalui Workshop Coffee

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata – Tematik (KKN-T) Kelompok 12 Universitas Islam Raden Rahmat Malang (UNIRA Malang) mengadakan kegiatan “Workshop Coffe” untuk membekali para petani kopi di Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Kegiatan tang digelar 8 Februaru 2024 ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang teknik-teknik budidaya kopi hingga proses penyajian kopi yang baik dan benar.

Narasumber yang dihadirkan dalam Workshop Coffee adalah Rurid Rudianto, seorang petani kopi sekaligus pemerhati kopi yang berhasil mendirikan “Kedai Potrojoyo” di Kabupaten Malang.

Rurid Rudianto memberikan materi tentang cara-cara menghasilkan kopi dengan kualitas baik, mulai dari pemilihan bibit, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan, hingga penyeduhan kopi. Ia juga menekankan pentingnya memberikan pupuk organik untuk mendapatkan kualitas kopi yang unggul.

Para petani kopi Dampit yang hadir dalam Workshop Coffe sangat antusias dan aktif bertanya kepada narasumber. Mereka ingin mengetahui lebih banyak tentang cara meningkatkan kualitas kopi mereka. Selain itu, mereka juga mendapatkan kesempatan untuk mencicipi minuman kopi dengan tiga produk berbeda. Salah satunya adalah produk lokal Desa Amadanom yang merupakan hasil kopi milik Agus Setya.

Workshop-Kopi.jpg

Agus Setya adalah salah satu petani kopi yang telah berhasil menjuarai 20 besar cita rasa kopi tingkat nasional pada tahun 2023 lalu. Rurid Rudianto juga memberikan teknik-teknik merasakan kelezatan kopi, sehingga para petani kopi dapat menirukan dan merasakan kelezatannya pula.

Salah satu petani kopi dari kelompok tani “Harapan” mengatakan bahwa “rasa yang terkandung dalam minuman kopi ini pahit, manis, ada rasa cokelatnya”. Begitu pula petani kopi yang lain secara bergantian mempraktikkannya. Dengan adanya kegiatan ini, para petani kopi mendapatkan pengetahuan baru yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kopi mereka.

Di akhir Workshop Coffee, para petani kopi yang hadir mengungkapkan keinginan mereka untuk membuat grup khusus secara online untuk memonitoring kopi lebih lanjut bersama narasumber. Hal ini mendapat apresiasi penuh dari Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNIRA Malang, yaitu Muhammad Imron, M.AP. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan kopi Dampit di Desa Amadanom. (*)

 

Pewarta: KKN Unira

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow