Launching UART Nagapasa, ITN Malang Siap Bersaing di Ajang Shell Eco-Marathon 2023

UART Nagapasa, mobil hemat energi milik Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, yang tergabung dalam Tim UART Mesin ITN Malang di launching pada Rabu, (7/6/2023). Denga ...

Juni 8, 2023 - 04:10
Launching UART Nagapasa, ITN Malang Siap Bersaing di Ajang Shell Eco-Marathon 2023

TIMESINDONESIA, MALANG – UART Nagapasa, mobil hemat energi milik Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, yang tergabung dalam Tim UART Mesin ITN Malang di launching pada Rabu, (7/6/2023). Dengan melaunching kendaraan hemat energi ini, mereka juga menyatakan siap untuk bersaing pada ajang Shell Eco-Marathon 2023 di sirkuit internasional, Mandalika.

"UART Nagapasa merupakan hasil dari rekondisi mobil yang telah kami rakit tahun 2021. Kemudian untuk merancang dan membangun kendaraan sesuai dengan regulasi Shell Eco-Marathon, kendaraan ini diharuskan melalui proses reparasi bulan Februari 2023 lalu," kata Manajer Tim UART Mesin ITN Malang, M Naufal Ramadhani, Rabu (7/5/2023).

Timnya sudah melakukan reparasi besar-besaran agar mobilnya mencapai regulasi yang diinginkan. Persiapan kendaraan dimulai bulan Februari 2023. Kemudian mereka mengurus pendaftaran diri pada bulan Januari. Setelah itu, dilanjutkan dengan riset hingga ditemukan hasil yang sesuai keinginan tim. 

"Hasil riset menunjukkan bahwa UART Nagapasa mampu menempuh jarak sejauh 35 km/jam, hanya memakai 1 liter bahan bakar jenis solar. Kendaraan ini memiliki spesifikasi yang cukup baik, dengan bahan alumunium untuk sasisnya, kami berhasil menciptakan kendaraan yang kuat sekaligus ringan. Body kendaraan memakai serat karbon sehingga mampu memberi keunggulan aerodinamika lebih baik," kata Naufal.

UART Nagapasa menggunakan mesin Yanmar type L-48 M. Mesin itu dipilih dengan cermat untuk memastikan kinerja yang optimal. Estimasi biaya pembuatan kendaraan hemat ini sekitar juta rupiah. Pendanaannya didukung penuh oleh ITN dan alumni ITN.

UART-Nagapasa-ITN-2.jpg

"Dalam mengikuti ajang kompetisi internasional ini. Kami optimis Tim UART Mesin ITN Malang bisa bersaing. Kendaraan buatan ini punya keunggulan utama pada efisiensi bahan bakar. Dengan konsumsi bahan bakar rendah, kendaraan ini mampu menempuh jarak yang jauh tanpa menghasilkan emisi yang tinggi," jelasnya pada awak media.

Kapasitas tangki UART Nagapasa sekitar 350 ml. Mobil ini berkecepatan rata-rata 35 km per jam, dengan maksimal 40 km per jam. Mobil ini diklaim juga dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan. 

Rasa bangga datang dari Ikatan Keluarga Alumni (IKA) mesin ITN Malang. Tri Wahyudiono, Ketua IKA Mesin ITN Malang berharap agar kedepan tim dari ITN bisa terus konsisten mengikuti ajang internasional. 

"Ini seleksinya kan pasti ketat, kita bangga. Kita sebagai alumni membantu beberapa komponen yang dibutuhkan kita support untuk kemudian kedepan kita berharap bisa terus konsisten. Nanti kita naik podium kita akan buktikan bahwa kita bisa," ujar Tri Wahyudiono. 

Wakil Rektor III ITN Malang, Dr. Hardianto, ST, MT menyampaikan dukungan penuh pada partisipasi ITN Malang di ajang Shell Eco-Marathon 2023. Menurutnya, meski ITN Malang adalah perguruan tinggi swasta dengan keterbatasan dana tetapi dengan dukungan kuat dari alumni dan kerja keras tim, ia yakin akan berjalan sukses dan hasilnya maksimal.

Dengan mengikuti event internasional, ia berharap tim dari ITN Malang dapat memberikan reputasi baik bagi ITN Malang. Hardianto juga berharap seluruh kegiatan mulai dari persiapan sampai pelaksanaan lomba berjalan lancar. 

“Memang support dana kurang maksimal, tapi dengan adanya kekuatan alumni dan kegigihan tim, saya yakin nanti kegiatan Eco-Marathon ini akan berjalan sukses dan mendapatkan hasil maksimal," ucap Hardianto.

Sebagai informasi, kompetisi balapan mobil hemat energi Shell Eco-Marathon 2023 berlangsung di Pertamina Mandalika International Circuit, pada 4 hingga 9 Juli 2023 mendatang. Perlombaan ini akan diikuti oleh mahasiswa dan pelajar dari berbagai negara. Seperti Indonesia, Singapura, Vietnam, Nepal, Filipina, Malaysia, Korea Selatan, Kazakhstan dan sejumlah Asia lain. Total ajang ini diikuti 126 tim, 62 tim diantaranya berasal dari Indonesia. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow