Keseruan Mahasiswa KSM-T Unisma Malang Memerah Susu Sapi Dusun Lebo Madiredo
Mahasiswa KSM kelompok 53 Unisma Malang melaksanakan program kerja KSM-T dengan membantu warga dalam proses memerah susu sapi di Dusun Lebo, Madiredo, Kec. Pujon Kab. Malang.
TIMESINDONESIA – Mahasiswa KSM kelompok 53 Unisma Malang melaksanakan program kerja KSM-T dengan membantu warga dalam proses memerah susu sapi di Dusun Lebo, Madiredo, Kec. Pujon Kab. Malang.
Sapi perah merupakan salah satu hewan ternak penghasil susu. Produksi susu yang dihasilkan mampu menyuplai sebagian besar kebutuhan susu di dunia, maka dari itu sapi perah mempunyai kontribusi besar terhadap pemenuhan kebutuhan susu nasional yang mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Sapi perah dipelihara dalam kandang, untuk ukuran serta jumlah sapi dapat bervariasi sesuai dengan luas lahan dan struktur social pemilik.
Kegiatan memerah susu ini dilaksanakan pada hari Senin, 06 Februari 2023 pukul 06.30-08.00 WIB bertempat di rumah salah satu warga Dusun Lebo, Desa Madiredo yang bernama Dwi dan Asep. Kegiatan ini bertujuan membantu warga dalam proses memerah susu sampai pendistribusian ke Koperasi Unit Desa.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Usaha peternakan sapi perah dipedesaan sangat berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian di masyarakat. Ternak sapi perah selain untuk mendapatkan produksi susu dan daging juga dapat bersaing dengan usaha lainnya. Hasil produksi susu sapi perah dan daging sapi masih banyak dibutuhkan masyarakat untuk dikonsumsi, kebutuhan protein hewani seperti susu dan daging semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat protein untuk kesehatan kecerdasan bangsa
Pemeliharaan dilakukan secara tradisional dan intensif di dalam kandang. Adanya manajemen pemeliharaan yang baik dalam usaha peternakan sapi perah, salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan pemberian pakan yang berkualitas dan menjaga kesehatan sapi perah. Umumnya, peternak memberi pakan berupa konsentrat dan rumput setiap hari. Konsentrat didapatkan peternak dari produsen konsentrat/KUD sapi perah setempat sedangkan rumput didapatkan dari hasil mencari di lahan sekitar kandang.
“Sapi yang beranak pada umur tiga tahun akan menghasilkan susu lebih banyak dari pada sapi yang beranak pada umur dua tahun, dikarenakan sapi sedang mengalami masa pertumbuhan,” ujar Dwi selaku pemilik sapi perah.
Pada tahun 2022 muncul penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), penyakit ini menyerang semua hewan berkuku belah/genap termasuk sapi. Gejala awalnya seperti mulut berlendir dan banyak kuku yang terlepas. Hal ini menyebabkan produksi susu anjlok dikarenakan sapi yang tidak mau makan, sehingga membuat sapi perah milik warga terkena imbasnya.
Banyaknya sapi perah yang mati akibat penyakit PMK membuat warga Dusun Lebo banyak mengalami kerugian yang cukup besar, sehingga membuat warga enggan untuk memelihara sapi perah kembali. Hanya beberapa warga yang masih mempertahankan sapi perahnya. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Mahasiswa KSM Tematik Kelompok 53 Universitas Islam Malang (UNISMA)
Apa Reaksi Anda?