Fatayat NU Cabang Pacitan Menggelar Diseminasi Pelatihan Difa di Era Digital
PC Fatayat NU Kabupaten Pacitan, Jawa Timur menggelar Diseminasi Pelatihan Difa (Daiyah Fatayat) ... ...
TIMESINDONESIA, PACITAN – Mengundang Jurnalis TIMES Indonesia Rojihan, Ketua Rijalul Ansor Hamam Fathullah dan Ketua Fordaf, PC Fatayat NU Kabupaten Pacitan, Jawa Timur menggelar Diseminasi Pelatihan Difa (Daiyah Fatayat) dengan tema penguatan capacity building da’iyah fatayat NU membangun peradaban masyarakat yang damai di Era Digital.
Dalam sambutannya, Ketua PC Fatayat NU Pacitan Murtiyaningsih menyatakan para da'iyah diharapkan
mampu memperkuat diseminasi nilai-nilai Ahlussunnah Waljama’ah (Aswaja) An Nahdliyyah pun meningkatkan peran perempuan dalam dakwah dan mewujudkan daiyah Fatayat NU yang berorientasi pada Islam rahmatan lil alamiin.
"Jadi hari ini selain pelatihan juga menggelar pelantikan pengurus Fordaf. Tentu harapannya para da'iyah dapat menyebarkan islam ahlussunnah wal jamaah," katanya, Sabtu (17/6/2023).
Begitu juga di era digital, lanjut Murti menambahkan, Fordaf dapat berinovatif dengan memanfaatkan media digital sebagai ladang berdakwah yang santun dan menyejukkan bagi semua kalangan masyarakat.
"Mari terus menebarkan kebaikan disemua lini, terlebih era digitalisasi Fatayat NU harus bisa mengambil kesempatan baik, jangan sampai kalah dengan orang-orang yang memecah belah NKRI," imbuhnya.
Sementara, dalam memberikan materi Jurnalis TIMES Indonesia Rojihan mengajak kader Fatayat NU bangga terhadap organisasi yang diikuti saat ini, berdakwa di dunia digital sangat penting dilakukan, terlebih secara keilmuan keagamaan Fatayat NU tak diragukan lagi.
"Berdakwah di media digital sangatlah penting dengan narasi-narasi yang menyejukkan dan membuat masyarakat terpikat akan keilmuannya, misalnya berdakwah melalui youtube dan yang melihat 1 juta orang maka itu sama halnya dengan mengundang orang 1 juta dalam satu tempat secara esensi penyamaiannya sama," terangnya.
Saat ini bukan waktunya Fatayat NU hanya sebagai penonton, namun harus ikut berkiprah memberikan warna positif didunia digital, terlebih usia anak-anak hingga dewasa saat ini sudah cerdik bermain handphone.
"Jangan sampai kalah dengan orang-orang yang memprovokasi membuat pecahnya rasa persatuan di NKRI, maka dari itu dakwah tidak hanya dilakukan secara tatap muka namun bisa memanfaatkan berbagai media sosial dengan isu kekinian namun dengan landasan dan sanat keilmuan yang jelas," ucapnya. (*)
Apa Reaksi Anda?