Bentuk Kepedulian Dosen dan Mahasiswa FK Unisma Malang pada Anak-anak di Sekolah Inklusi

Masalah Psikososial merupakan pemasalahan yang relatif umum terjadi, sekitar 12% masalah psikososial mempengaruhi anak-anak maupun remaja yang seringkali luput dari perhatian para guru bahkan orang…

Juni 18, 2023 - 04:50
Bentuk Kepedulian Dosen dan Mahasiswa FK Unisma Malang pada Anak-anak di Sekolah Inklusi

TIMESINDONESIA, MALANG – Masalah Psikososial merupakan pemasalahan yang relatif umum terjadi, sekitar 12% masalah psikososial mempengaruhi anak-anak maupun remaja yang seringkali luput dari perhatian para guru bahkan orang tua hal seperti ini bisa menjadi penyebab masalah yang kian serius di kemudian hari.

American Academy of Pediatrics merekomendasikan skrining psikososial sebagai bagian dari pemeriksaan fisik tahunan untuk semua anak dan remaja.

Seorang dosen selain melakukan pengajaran/perkuliahan juga memiliki kewajiban menjalankan tugas Tridarma Perguruan Tinggi, salah satunya berupa Pengabdian Masyarakat, karena itu dr. Rima Zakiyah, Sp.Rad  sebagai ketua pengusul Hibah Institusi Unisma (Hi-MA) 2023 bersama rekan-rekan dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang yang beranggotakan dr. Shinta Kusumawati, Sp.S dan dr. Yeni Amalia, M.Biomed, Sp.A bersama sama dengan beberapa mahasiswa FK Unisma (Fachruriza Ibrahim, Achmad Faisal Nurrahman, Melina Nurfitriana, Nur Shofiatul Hamidah, Mutiara Silfani Hadi, M. Askar Arroisy Zawa, dan Marlena Ayu Windasari) melakukan kegiatan Pengabdian di salah satu sekolah Inklusi di MI Insan Kamil Tumpang kabupaten Malang.

Pengabdian ini dilakukan sebagai bentuk aplikasi pelaksanaan program Hibah Institusi Unisma (Hi-MA) 2023 yang rutin dilakukan setiap tahun sebagai bentuk kepedulian kampus Unisma mendukung dan mendorong Tridarma Perguruan Tinggi yaitu kegiatan pengabdian pada masyarakat.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Pengabdian ini juga merupakan bentuk kepedulian FK Unisma terhadap perkembangan anak-anak di sekolah inklusi terutama pada daerah yang jauh dari perkotaan dengan tenaga pengajar dan sarana serta prasarana kegiatan belajar mengajar yang terbatas. MI Insan Kamil Tumpang Malang merupakan satu-satunya sekolah inklusi swasta di kecamatan Tumpang yang berjarak 30km dari kota Malang.

MI Insan Kamil yang berada di bawah Yayasan Bina Insan Al Khairat di bawah pimpinan Anis Farida, S.Psi., M.Psi, Psikolog, dengan Azza Ilfana, S.HI sebagai Kepala Sekolah ini sejak beberapa tahun terakhir sudah mendapatkan izin operasional sebagai Sekolah Dasar Inklusi dengan jumlah siswa MI saat ini sebanyak sekitar 184 siswa dimana yang termasuk ABK sebanyak 15 siswa di tingkat MI, dan sebanyak 4 siswa di tingkat RA (Taman Kanak kanak).

Pada program pengabdian kali ini tema yang diangkat dan diprioritaskan adalah tumbuh kembang anak-anak, problem psikososial anak, parenting dan pelatihan Pendidikan inklusi untuk para guru ABK di MI Insan Kamil Tumpang Malang.  

Pada pengabdian ini  dilakukan skrining tumbung kembang dengan mengukur antropometri pada siswa MI kelas 4-5-6 yang dikoordinasikan oleh dr. Yeni Amalia,Sp.A, M.Biomed bersama beberapa mahasiswa FK unisma, sedangkan skrining problem psikososial siswa termasuk deteksi gangguan perilaku melalui kuesioner Pediatric Symptom Checklist-17 (PSC-17) juga penyuluhan pada para siswa tentang Pencegahan Bullying sebagai upaya prevensi gangguan perilaku dilakukan oleh dr.Rima Zakiyah, Sp.Rad.

Seminar Parenting dan deteksi tingkat depresi para orang tua ABK dengan kuisioner Beckmann depression Test (BDI ) dilakukan oleh dr.Shinta Kusumawati,Sp.S, sedangkan upaya meningkatkan kompetensi guru ABK tentang pendidikan inklusi dilakukan dengan membuat pelatihan khusus para guru ABK yang dilakukan oleh DR. Sri Susanti Tjahya Dini, M.Pd sebagai Ketua Divisi Inklusi  untuk Jaringan Sekolah Islam terpadu (JSIT) bersama sama dengan Adityas Fendi Kurnia Sari,S.Pd sebagai praktisi/guru di SLB Kota Blitar. 

Program HiMa Pengabdian Masyarakat FK Unisma ini diikuti oleh 1174 orang tua siswa non ABK, 16 orang tua ABK, dan 8 guru ABK.  Adanya kolaborasi beberapa pihak baik kampus  (dosen dan mahasiswa), klinisi, pakar sekolah inklusi, beserta guru SLB sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan/optimalisasi tumbuh kembang dan prevensi problematika psikososial di sekolah inklusi.

Program pengabdian ini diharapkan dapat dilakukan berkelanjutan dan berkesinambungan sehingga terwujud sinergisme dunia kampus dan masyarakat pada umumnya sehingga aplikasi Tridarma Perguruan Tinggi akan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat secara luas dan tidak terbatas hanya pada lingkup akademik saja. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Pewarta: Shinta Kusumawati, Dokter Spesialis Neurologi dan Dosen Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang (UNISMA)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow