Dosen UNIPMA Isi Materi Penyusunan Modul Ajar Inovatif Berdiferensiasi di SDN Karangsono 2

TIMESINDONESIA, NGAWI – Pembelajaran inovatif sangat diperlukan dalam membentuk ekosistem belajar yang menyenangkan. Pembelajaran inovatif memerlukan kesiapan dan kreativitas dari guru. SDN Karangsono 2 Kabupaten Ngawi berkomitmen untuk menumbuhkan komunitas belajar internal yang sarat dengan inovasi dan menghimpun ide kreatif dari guru. 

Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah workshop penyusunan modul ajar inovatif berdiferensiasi. Kegiatan ini merupakan program yang didanai oleh BOSKIN tahun 2023 untuk pengembangan kompetensi guru dan peningkatan prestasi peserta didik. 

Workshop ini diikuti oleh semua guru SDN Karangsono 2 sejumlah sembilan orang. Pemateri workshop ini adalah Dr. Wachidatul Linda Yuhanna, M.Si dari UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun) yang merupakan fasilitator sekolah penggerak angkatan 3. Materi yang disampaikan adalah model pembelajaran inovatif, pembelajaran berdiferensiasi, menganalisis capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran, serta menyusun modul ajar Kurikulum Merdeka. 

Model pembelajaran yang dilakukan oleh pemateri adalah project based learning. Setelah penyampaian materi, peserta workshop diberikan pertanyaan pemantik, diberikan studi kasus, mulai membuat modul ajar, pemateri melakukan pendampingan, peserta melakukan presentasi, diskusi dan refleksi. 

“Selama empat hari, guru SDN Karangsono 2 mampu membuat modul ajar inovatif berdiferensiasi sesuai dengan materi dan praktik yang dilakukan bersama,” ungkap Dr. Linda selaku pemateri. 

Modul ajar yang sudah jadi, akan direview kembali oleh pemateri untuk diberi masukan yang konstruktif. “Pembelajaran inovatif dan berdiferensiasi ini akan mula kami implementasikan pada semester genap tahun pelajaran 2023/2024 pada masing-masing fase," ujar Marsini, M.Pd. Kepala SDN Karangsono 2.  

Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong guru untuk terus berbenah dan siap untuk melakukan pengimbasan praktik baik pada program sekolah penggerak tahun kedua. (*)