Dosen Asal Indonesia di Negeri Sakura Sebut Pemilu Indonesia di Sorot Jepang
Kondisi politik Indonesia menjelang Pemilu 2024 menarik perhatian dunia, termasuk dari warga Jepang. Prof Suyoto, seorang dosen Indonesia yang mengajar Bahasa Indonesia d ...
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kondisi politik Indonesia menjelang Pemilu 2024 menarik perhatian dunia, termasuk dari warga Jepang. Prof Suyoto, seorang dosen Indonesia yang mengajar Bahasa Indonesia di Kanda University of International Studies Jepang, mengungkapkan pandangannya terhadap dinamika politik di Tanah Air.
Menurut Prof Suyoto, banyak warga Jepang menilai bahwa masyarakat Indonesia masih kurang dewasa dalam berpolitik. Beberapa kejadian politik yang tampil di media massa Jepang, menurutnya, mencerminkan kurangnya kedewasaan ini. Meskipun demikian, Prof Suyoto optimis bahwa pemahaman dapat diberikan kepada mereka.
Salah satu hal yang disoroti oleh warga Jepang adalah kondisi kampanye yang terbuka di Indonesia. Prof Suyoto menyebut bahwa kampanye di Indonesia seringkali melibatkan turunnya banyak masyarakat ke jalan dengan membawa atribut, yang dianggap mengganggu kenyamanan dan keamanan pengguna jalan. Hal ini berbeda dengan di Jepang, di mana kampanye dilakukan dengan pengamanan ketat di tempat-tempat tertentu.
Perhelatan debat Capres dan Cawapres yang digelar oleh KPU juga menjadi sorotan warga Jepang. Banyak yang merasa bahwa dalam debat tersebut, para kandidat cenderung saling menyerang satu sama lain, tanpa fokus pada penyampaian visi misi.
Selain itu, masyarakat Jepang juga menyoroti kondisi hidup para calon pemimpin di Indonesia. Hal ini dianggap menarik untuk dibahas, karena di negara maju lainnya, debat politik cenderung berorientasi pada visi dan program, bukan pada personal.
Dampak dari sorotan negatif ini adalah penurunan jumlah mahasiswa yang mengikuti program intensif bahasa Indonesia dengan datang langsung ke Indonesia. Orangtua mereka di Jepang khawatir dengan kondisi politik di Indonesia dan tidak mengizinkan anak-anak mereka untuk pergi ke sana.
Meskipun demikian, Prof Suyoto menganggap kondisi politik di Indonesia masih dalam batas normal, seiring dengan status negara sebagai negara berkembang. Menurutnya, perjalanan menuju kedewasaan berpolitik akan seiring dengan kemajuan tata negara dan organisasi pemerintahan di Indonesia.(*)
Apa Reaksi Anda?