Aliong Mus, Peletak Dasar Pembangunan Pulau Taliabu dan Bangun Ibu Kota di Atas Tanah Berawa
Mengubah sebuah daerah berawa menjadi pusat ibu kota pemerintahan dengan membangun infrastruktur pelayanan publik bukanlah pekerjaan mudah. Tetapi itulah yang dilakukan ...
TIMESINDONESIA, TALIABU – Mengubah sebuah daerah berawa menjadi pusat ibu kota pemerintahan dengan membangun infrastruktur pelayanan publik bukanlah pekerjaan mudah. Tetapi itulah yang dilakukan oleh Bupati Pulau Taliabu Aliong Mus.
Kabupaten Pulau Taliabu dimekarkan pada tahun 2013. Sebelumnya, Taliabu merupakan sebuah kecamatan yang secara administrasi tergabung dengan Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara.
Mekar pada tahun 2013, Taliabu beberapa kali dipimpin oleh pejabat daerah yang ditunjuk dari Kemendagri RI. Usai melaksanakan pemilihan Bupati pertama di tahun 2015, Taliabu dipimpin oleh Bupati definitif dari Partai Golkar Aliong Mus dan Wakil Bupati Ramli dari pensiunan anggota Polri.
Pada saat itu, dasar pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu mulai diletakkan, dengan manjadikan Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat sebagai Ibu Kota Pemerintahan. Daerah Otonomi Baru (DOB) yang dipimpin oleh Aliong Mus dihadapkan dengan pekerjaan rumah yang sangat berat, mengubah area berawa menjadi pusat pemerintahan.
Dari cerita warga setempat, daratan yang dijadikan Ibu Kota Taliabu adalah daerah rawa. Di bawah kendali Aliong Mus, daerah rawa ini mulai diubah menjadi jalan raya, dijadikan perkantoran pemerintahan, dan lembaga vertikal lainnya.
Bupati Pulau Taliabu Aliong Mus saat meninjau pekerjaan bangunan perkantoran.(Foto Nizam For TIMES Indonesia)
“Kalau bagi warga yang datang di Taliabu di atas tahun 2018 saja, sering tidak sadar kalau jalan yang mereka lewati, kantor besar yang berdiri ini dulunya adalah rawa besar. Semua ini dibangun di daratan yang dulunya adalah rawa besar,” kata Burhanudin, warga Desa Bobong.
Pulau besar yang luasnya 2.986 km2 ini mulai diubah secara perlahan dengan anggaran yang terbatas. Hal itu yang sering dibicarakan oleh Bupati Aliong Mus ke sejumlah media. Kata Aliong, membangun Taliabu tidak semudah membangun daerah lain.
Dengan anggaran APBD yang sering mentok diangka Rp 600 miliar saja, satu persatu rencana pembangunan yang disusun melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pulau Taliabu mulai dilunasi.
Kata Aliong, dana Rp 600 miliar dari APBD yang sudah termasuk belanja gaji pegawai ini dimanfaatkan semaksimalkan mungkin untuk membangun Taliabu.
“Misalkan saat membangun Desa Bobong yang merupakan Ibu Kota Taliabu. Di sana itu daerah rawa. Untuk membangun jalan dan kantor kita harus terlebih dahulu menggali rawa hingga mendpatkan tanah padat. Setelah itu, kita melakukan penimbunan kembali dan melakukan pebangunan yang kita rencanakan. Alhamdulillah semua itu telah kami lakukan dengan baik,” jelas Aliong Mus kepda TIMES Indonesia, Kamis (1/2/2024).
Aliong menambahkan, pertumbuhan pembangunan permukiman warga juga berjalan dengan pesat, dengan dibukanya badan jalan pada wilayah baru. Adanya jalan itu otomatis membuka wilayah permukiman bagi warga untuk mendiami tempat tersebut.
“Warga yang datang dari luar Taliabu itu meningkat hampir 90 persen sesuai data yang ada. Pembangunan rumah warga juga bertambah dengan sangat cepat di beberapa tahun terkahir ini,” tambah Aliong Mus.
Desa Bobong saat malam hari. (Foto Nizam For TIMES Indonesia)
Dari data yang didapatkan media ini sejumlah kantor pemerintahan yang berhasil dibangun di bawah kepemimpinan Aliong Mus adalah gedung kantor Bupati, gedung DPRD, kantor Kejari, dan kantor OPD. Fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskemas, pendidikan, pembangunan sekolah, dan juga pasar rakyat.
Pada lembaga vertikal sendiri, pemerintah mendorong percepatan pembebasan lahan guna membangun Kantor Pengadilan Bobong yang kini telah diresmikan dan juga Polres Pulau Taliabu.
Untuk mendorong konektivitas tranportasi baik darat dan laut, Pemda Taliabu juga telah membangun jalan dan jembatan yang menghubungkan desa dan kecamatan. Pembangunan dermaga di sejumlah kecamatan untuk memudahkan persinggahan kapal juga telah dilaksanakan.
Aliong Mus pada dua tahun terakhir berfokus pada penanda kota melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR), pengerjaan taman, jogging track, dan landmark terus dikerjakan.
Di akhir masa jabatannya sebagai Bupati Pulau Taliabu di tahun 2024, sejumlah proyek pembangunan perkantoran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), peningkatan badan jalan akan ia selesaikan.
“Semoga di tahun ini, sejumlah pembangunan yang telah direncakan akan dapat diselesaikan dengan baik,” ujarnya.
Sebagai kader Partai Golkar yang menjabat Ketua DPD II Golkar Pulau Taliabu, Aliong Mus pada tahun 2024 berniat untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Maluku Utara pada pilkada November mendatang. (*)
Apa Reaksi Anda?