Mendikdasmen dan Komisi X DPR RI Kunjungi Sekolah, Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti bersama dengan anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, melakukan kunjungan kerja ke sejumlah sekolah yang berada di pondok pesantren…

Februari 27, 2025 - 13:00
Mendikdasmen dan Komisi X DPR RI Kunjungi Sekolah, Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti bersama dengan anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, melakukan kunjungan kerja ke sejumlah sekolah yang berada di pondok pesantren di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Minggu (23/2). Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan semangat kepada para santri dan memotivasi mereka dalam meraih masa depan yang gemilang, serta memastikan bahwa proses pendidikan di pondok pesantren dapat terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Kegiatan dimulai dengan kunjungan Menteri Mu'ti ke Pesantren Amanah Muhammadiyah, yang merupakan salah satu pesantren yang berada di Tasikmalaya. Di sana, Menteri Mu'ti berbicara langsung dengan para santri dan menyampaikan pesan-pesan penting terkait pendidikan. “Kehadiran saya di sini ingin memberi semangat dan motivasi kepada seluruh santri. Melihat semangat kalian, saya optimis generasi emas Indonesia 2045 dapat kita capai dengan baik,” ujar Abdul Mu'ti dengan penuh antusiasme, menanggapi semangat para santri yang luar biasa.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Mu'ti juga menyampaikan pesan yang sangat penting tentang pendidikan karakter yang menjadi landasan bagi keberhasilan bangsa di masa depan. Ia menjelaskan bahwa tujuan utama dari penyelenggaraan pendidikan adalah untuk membentuk karakter dan budaya bangsa, dengan pondasi utama ilmu pengetahuan. “Sejatinya substansi penyelenggaraan pendidikan adalah untuk membentuk karakter dan budaya bangsa, yang pondasinya adalah ilmu. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk menjalankan proses pembelajaran dengan mengedepankan pendidikan karakter,” jelas Mu'ti. Dalam pandangannya, pendidikan karakter yang kuat adalah kunci untuk menciptakan generasi muda yang memiliki akhlak mulia dan mampu menghadapi tantangan di masa depan.

Sesi dialog dengan santri juga menjadi bagian penting dari kunjungan tersebut. Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, turut serta dalam dialog tersebut dan merespon sejumlah pertanyaan dari santri, salah satunya mengenai pelaksanaan ujian nasional yang akan datang. Toni menjelaskan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tengah merancang perubahan besar dalam sistem ujian, yakni dengan menggantikan ujian nasional dengan Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk siswa kelas 12 SMA/SMK pada tahun ini.

“TKA akan diberlakukan pada tahun ini untuk kelas 12 SMA/SMK. Kami juga sudah bersinergi dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri bahwa TKA ini akan menjadi indikator penilaian jalur prestasi,” papar Toni. TKA, menurutnya, tidak bersifat wajib dan tidak akan dijadikan sebagai standar kelulusan. Meski demikian, TKA diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai kemampuan akademik siswa dan bisa menjadi salah satu acuan dalam seleksi penerimaan siswa di jenjang pendidikan berikutnya, seperti dari SD ke SMP atau dari SMP ke SMA. Untuk pelaksanaan TKA di SD dan SMP, rencananya akan dimulai pada tahun depan.

Tidak hanya itu, Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, turut merespon pertanyaan dari salah satu santriwati yang menanyakan tentang kelanjutan Program Indonesia Pintar (PIP), sebuah program yang memberikan bantuan pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Ferdiansyah menegaskan bahwa Komisi X DPR RI terus mendorong pemerintah untuk memastikan kelanjutan beasiswa PIP meski ada efisiensi anggaran yang tengah berlangsung.

Kunjungi-Sekolah.jpg

"Prinsipnya, PIP yang sudah berjalan akan tetap berlangsung sesuai dengan semestinya. Ke depannya, kami juga akan menganalisis lebih lanjut jumlah sasaran penerima beasiswa agar anak-anak Indonesia bisa bersekolah dan membuat kemajuan untuk Indonesia," ujar Ferdiansyah dengan penuh perhatian. Ia berharap, beasiswa ini dapat membantu meningkatkan akses pendidikan bagi siswa-siswa yang membutuhkan, sehingga mereka dapat memperoleh kesempatan yang setara dalam mengembangkan potensi mereka.

Ferdiansyah juga menyampaikan harapannya agar kunjungan kerja tersebut bisa memberikan motivasi tambahan bagi para santri di Kota Tasikmalaya untuk terus semangat dalam belajar. Menurutnya, Kota Tasikmalaya merupakan salah satu kota dengan angka harapan lama sekolah yang cukup baik, yakni mencapai 9,54 tahun. Ini menunjukkan bahwa Kota Tasikmalaya telah melampaui rata-rata usia lama belajar nasional yang hanya 9 tahun. "Untuk seluruh santri, tanamkan terus rasa percaya diri. Jadilah generasi yang selalu optimis untuk membawa kemajuan bagi Kota Tasikmalaya dan bangsa Indonesia," tutup Ferdiansyah dengan penuh semangat.

Selain itu, pada hari yang sama, Menteri Mu'ti dan Ferdiansyah juga menghadiri sejumlah acara penting di Kota Tasikmalaya. Mereka melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan Gedung Siti Walidah di Pesantren Muhammadiyah Alfurqon, serta peletakan batu pertama Gedung Pusat Pembentukan dan Pembinaan Karakter Santri di Pesantren At-Tajdid Muhammadiyah Tasikmalaya. 

Selain itu, mereka juga meresmikan Ruang Praktik Siswa SMK Pusat Keunggulan Tasikmalaya, yang diharapkan dapat memperkuat kompetensi para siswa di bidang vokasi. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Mu'ti memberikan bantuan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan serta mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif dan berkualitas.

Kunjungan ini menjadi momen yang sangat berarti bagi para santri dan masyarakat Tasikmalaya, karena tidak hanya memberikan motivasi dan semangat untuk terus belajar, tetapi juga membawa perubahan positif dalam pengembangan pendidikan di pesantren. Melalui pembangunan fasilitas pendidikan yang lebih baik dan inovasi dalam sistem ujian, diharapkan kualitas pendidikan di pesantren dan sekolah-sekolah lainnya dapat semakin meningkat.

Secara keseluruhan, kunjungan Menteri Mu'ti bersama anggota Komisi X DPR RI ke Tasikmalaya ini menjadi salah satu langkah konkret untuk memperkuat sistem pendidikan di Indonesia, khususnya di pesantren. Dengan adanya berbagai inisiatif baru seperti TKA, dukungan terhadap Program Indonesia Pintar, dan pembangunan infrastruktur pendidikan, diharapkan masa depan pendidikan di Indonesia, khususnya bagi para santri, akan semakin cerah. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow