Wawali Samarinda Sebut Program UKS Terapkan Hidup Bersih dan Sehat Sejak Dini

TIMESINDONESIA, SAMARINDA – Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan upaya satuan pendidikan dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kemampuan hidup sehat, dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta derajat kesehatan peserta didik melalui pelaksanaan Trias UKS.

Trias UKS terdiri dari, Pendidikan Kesehatan: melalui kegiatan peningkatan pengetahuan secara intrakurikuler, kokurikuluer dan ekstrakurikuler dan pembiasaan PHBS. Pelayanan Kesehatan: melalui pencegahan penyakit seperti dengan imunisasi dan minum obat cacing. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat: dengan melengkapi sarana prasarana PHBS, antara lain air bersih, toilet, tempat cuci tangan, tempat sampah, saluran drainase.

Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) dan program-program terkait dalam rangka untuk membentuk perilaku hidup bersih dan sehat merupakan sesuatu yang sangat penting dan strategis.

Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi menyampaikan arahannya saat membuka Rapat Koordinasi dan Penyampaian Laporan Tim Pembina (TP) UKS/M Kecamatan di Rumah Jabatan Wakil Wali Kota Samarinda, Jalan M Yamin, Kamis (15/6/2023).

“Kita tahu sekolah dan madrasah ini tempat persemaian bagi kita dalam rangka melahirkan anak-anak yang beriman, bertakwa, dan berakhlak. Apabila sekolah tidak bersih, tidak sehat, tentu tidak bisa dijadikan contoh karena sekolah dan madrasah ini sesungguhnya bukan hanya sekadar mencari pengetahuan tetapi pengetahuan itu kemudian berbuah sebagai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Rusmadi.

Yang terpenting, lanjut Rusmadi, fungsi anak-anak memang disiapkan untuk masa yang akan datang. Karena pada saat mencapai Indonesia emas nanti, anak-anak yang saat ini menginjak pendidikan TK, SD, dan SMP inilah yang nantinya memimpin bangsa Indonesia pada saat negara Indonesia mencapai usianya yang ke 100 tahun pada tahun 2045 mendatang.

“Perlu kita ingat bahwa begitu pentingnya membangunnya perilaku hidup bersih dan sehat. Namun persoalannya saat ini terkait dengan data, bahwa sekolah ini untuk menuju paripurna itu bertingkat, mulai dari Strata Minimal, Standar, Optimal, dan Paripurna. Jadi ada empat tingkatan. Maka data sangat penting dan TP-UKS sudah memiliki sebaran sekolah termasuk strata dimasing-masing Kecamatan bahkan sampai kelurahan,” ujarnya.

Menurutnya, apabila telah memiliki data maka ketika ingin naik strata, program kerja juga harus dimiliki. Namun masih saja ditemukan ketika melaksanakan program tersebut tanpa adanya sebuah perencanaan yang terdata apakah programnya sudah mengarah kepada upaya untuk meningkatkan Strata daripada UKS/M itu sendiri.

“Asumsi kita kalau strata sekolah ini naik berarti derajat kesehatan anak-anak juga naik, sehingga tanpa program bagaimana mungkin untuk kita menaikkan strata sekolah tersebut. Urusan UKS/M ini bukan saja urusan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan saja tetapi ini adalah multi stakeholder, jadi semua pihak ini harus berlomba-lomba harus meningkatkan Strata,” jelas Rusmadi.

Sebagai strategi peningkatan mutu pembinaan dan pelaksanaan Trias UKS maka sekolah harus memperhatikan stratifikasi UKS yang terdiri dari minimal, optimal, standar dan paripurna. Sekolah harus memenuhi seluruh indikator (pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah sehat dan manajemen UKS/M) pada kelompok stratifikasi UKS.

“Jadi yang terpenting adalah data, kemudian program. Yang namanya program UKS ini mau tidak mau juga harus tegak lurus dengan apa yang menjadi program Pemerintah, ada program 5 tahun yang mengarah pada RPJMD kemudian juga ada program tahunan, jadi dipastikan bahwa setiap UKS Kecamatan memiliki program 5 tahunan juga memiliki program tahunan, dan yang ketiga adalah terkait dengan laporan,” pungkas Rusmadi. (*)