Hadirkan BRIN, Ubaya Berupaya Tingkatkan Publikasi Dosen Berbasis Riset dan Inovasi
Universitas Surabaya (Ubaya) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) mengadakan sosialisasi bertajuk “Peluang Pendanaan Riset, Fasilitas
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Universitas Surabaya (Ubaya) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) mengadakan sosialisasi bertajuk “Peluang Pendanaan Riset, Fasilitas, dan Pengembangan SDM, Riset, dan Inovasi”. Sosialisasi ini menghadirkan Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. selaku Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Acara diselenggarakan pada Kamis (25/7/2023) di Kampus Ubaya Tenggilis.
Dalam pemaparannya, Prof. Ocky menyebut BRIN terbuka dengan peluang kolaborasi riset dengan perguruan tinggi. Jumlah pendanaan BRIN tidak dibatasi dan bisa digunakan untuk ekspedisi, pengujian produk inovasi kesehatan, pengujian produk inovasi pertanian, Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) kompetisi, perusahaan pemula berbasis riset (startup), riset investasi, serta joint funding dengan pihak lain dari luar negeri. “BRIN punya networking internasional yang kuat. Hal ini bisa dimanfaatkan Ubaya supaya akses internasionalisasi lebih cepat,” imbuhnya.
Selain itu, Prof. Ocky mendorong Ubaya untuk membentuk pusat kolaborasi riset yang dapat menjadi entitas riset kampus yang spesifik dan bertaraf internasional. “Saya berharap, Ubaya bisa mengusulkan skema ini dengan mengajukan best talent dosen. Hal ini sekaligus menjadi langkah pengembangan SDM (sumber daya manusia) dosen,” ujarnya. Ia menambahkan, BRIN juga punya skema percepatan doktor berbasis riset yang bisa diikuti.
Lebih lanjut, Rektor Ubaya, Dr. Benny Lianto mengatakan sosialiasi ini menjadi upaya untuk mengimplementasikan fokus Ubaya sebagai kampus inovasi berbasis riset. “Riset yang dilakukan Ubaya sebagian besar merupakan bidang-bidang prioritas pengembangan pemerintah ke depan. Oleh karena itu, Ubaya melalui LPPM mendukung berbagai kegiatan riset yang berujung pada inovasi dan komersialisasi,” jelasnya. Ia berharap, informasi yang disampaikan melalui sosialisasi ini dapat segera ditindaklanjuti oleh para dosen, sehingga dapat meningkatkan jumlah inovasi di Ubaya. (*)
Apa Reaksi Anda?