Dosen FEB Unisma Malang Teliti Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pada Sektor UMKM

UMKM merupakan singkatan dari usaha mikro, kecil dan menengah yang dijalankan oleh individu atau badan usaha berukuran kecil.

Juni 19, 2023 - 13:10
Dosen FEB Unisma Malang Teliti Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pada Sektor UMKM

TIMESINDONESIA, MALANG – UMKM merupakan singkatan dari usaha mikro, kecil dan menengah yang dijalankan oleh individu atau badan usaha berukuran kecil. UMKM memiliki peran yang sangat besar diantaranya perluasan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja, pembentukan produk domestik bruto (PDB), serta penyediaan jaring pengaman terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif.

Bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia, sektor UMKM memiliki kontribusi sebesar 99% dari keseluruhan unit usaha. Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5% dan penyerapan tenaga kerja adalah 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

Meskipun memiliki peran yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia, UMKM juga mengalami hambatan permodalan. Pada 2020 terdapat sekitar 46,6 juta dari total 64 juta UMKM di Indonesia belum memiliki akses permodalan baik dari perbankan maupun lembaga keuangan bukan bank.

Hambatan pembiayaan yang dialami UMKM menjadi landasan bagi pemerintah untuk memberikan dukungan fasilitas pembiayaan antara lain melalui program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL), Mekaar PNM, Bank Wakaf Mikro, Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Selain perbankan konvensional, perbankan syariah juga turut serta mendukung perkembangan UMKM dengan menyalurkan pembiayaan pada sektor UMKM. Perkembangan pembiayaan modal kerja UMKM pada perbankan syariah sendiri terus meningkat mencapai Rp47 triliun atau tumbuh 2,59% (yoy) pada Desember 2022.

Namun peningkatan pembiayaan UMKM ini berdampak pada pembiayaan bermasalah (non performing financing) pembiayaan UMKM yang rata-rata masih di atas 5%, dimana posisi terakhir pada Desember 2022 berada di 5,65%.

Kondisi pembiayaan bermasalah UMKM yang masih berada di atas 5% ini menarik perhatian Dosen FEB Unisma untuk melakukan riset berkaitan dengan penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah UMKM. Tim Dosen yang terdiri dari Abdullah Syakur Novianto, SE., MM. (ketua), Mohammad Rizal, SE., ME. (anggota) dan Nafadzila Wahyuniar Asri (anggota) meneliti faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pembiayaan bermasalah UMKM pada perbankan syariah di Indonesia.

Penelitian yang dibiayai oleh Hibah Institusi Unisma (HI-ma) ini menggunakan metode kuantitatif dengan data sekunder yang diperoleh dari website Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS). Populasi dan sampel pada penelitian ini diperoleh dari laporan statistik perbankan syariah dan juga berita resmi statistik periode Januari 2020 hingga Desember 2022.

Peneliti menemukan bahwa faktor internal yang terdiri dari tingkat margin dan financing to deposit ratio (FDR) berpengaruh positif terhadap pembiayaan bermasalah UMKM, sedangkan faktor eksternal yaitu inflasi ditemukan tidak berpengaruh pada pembiayaan bermasalah UMKM.

“Selain permasalahan permodalan, UMKM juga dihadapkan pada permasalahan pengelolaan keuangan yang masih sederhana sehingga menyebabkan dana untuk usaha bercampur dengan dana untuk kebutuhan sehari-hari," kata Syakur.

Ia jug amenambahkan kurang disiplinnya dalam pengelolaan keuangan serta masih tingginya tingkat margin pembiayaan perbankan syariah pada akhirnya berpengaruh terhadap pembayaran angsuran dan menjadi penyebab pembiayaan bermasalah.

"Untuk itu, perbankan syariah hendaknya dapat mengkaji kembali tingkat margin pembiayaan UMKM agar lebih terjangkau bagi UMKM. Penyaluran dana yang tercermin pada financing to deposit ratio (FDR) yang berada di rata-rata 75% juga dirasa belum optimal. Ke depan, perbankan syariah juga diharapkan lebih agresif lagi dalam penyaluran dana khususnya pada sektor UMKM dengan tetap memperhatikan aspek prudensialitas agar tidak menimbulkan pembiayaan bermasalah” tegas Syakur selaku ketua peneliti. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow