Wawali Rusmadi Dukung Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting Samarinda

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. ...

Juni 19, 2023 - 16:20
Wawali Rusmadi Dukung Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting Samarinda

TIMESINDONESIA, SAMARINDAStunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Wakil Wali Kota Samarinda (Wawali) Rusmadi Wongso, memimpin rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Samarinda. Rapat dilaksanakan di Ruang Rapat Sembuyutan Lantai III Gedung Balai Kota Samarinda, Kamis (15/6/2023) pagi.

Wawali Rusmadi yang juga Ketua Pelaksana TPPS Kota Samarinda ini menekankan, rapat ini adalah rapat penting sehingga diharapkan berbagai bidang dalam TPPS dan pihak terkait lainnya dapat menyampaikan laporan perkembangan terupdate, juga memberikan saran dan masukan untuk menangani kasus stunting di Kota Samarinda.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani, mengawali laporan dengan menyampaikan rencana pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) pada 20 Juni nanti, sehingga laporan-laporan hasil dari rapat ini dan laporan rapat dari bidang-bidang lain di Tim TPPS dapat segera dihimpun.

“Pelaksanaan Rakor pada Selasa nanti, sehingga laporan hari ini dapat kita himpun,” ulasnya.

Menurut Ayu, stunting tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi tapi juga dapat disebabkan atau dipengaruhi oleh faktor lingkungan, pola asuh dan adanya penyakit yang diderita oleh anak.

“Penyebab stunting bukan hanya karenakekurangan gizi tetapi juga akibat perilaku kurang sehat baik dari lingkungan maupun karena penyakit anak,” lanjutnya.

Untuk diketahui stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Rapat dilanjutkan dengan laporan dan saran serta informasi dari bidang-bidang TPPS dan juga para peserta yang berasal dari berbagai OPD terkait.

Wawali Rusmadi juga mengatakan, setelah Rakor nanti segera dilaksanakan Rembuk Stunting Kota Samarinda yang direncanakan awal bulan Juli.

Dia mengharapkan pada Rakor di tanggal 20 Juni nanti telah memiliki rancangan akhir sehingga dalam rembuk nanti sudah final.

“Dalam rembuk akan dilakukan diskusi terkait capaian, masalah dan program aksi yang akan dilakukan,” ujar Rusmadi.

Menurut Ali Fitri Noor, selaku Pelaksanaan Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, untuk memutus stunting tidak hanya fokus kepada anak tapi juga kepada kondisi perekonomian keluarga serta lingkungan di sekitarnya.

Untuk pendanaan atau anggaran yang cukup besar, Ali Fitri berharap, setiap OPD dapat mengoptimalkan program-programnya serta melibatkan partisipasi masyarakat seperti melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dan lain-lain.

“Intervensi APBD kita intinya siap, apalagi sudah ada perintah dari Wali Kota. Kota Samarinda sekarang sudah menjadi Kota Layak Huni dan di dalamnya juga ada Kota Layak Anak, dimana indikatornya adalah stunting,” tambahnya.

Mengatasi permasalahan stunting tentunya akan meningkatkan nilai Kota Samarinda sebagai Kota Layak Huni.

"Intinya Pak Wawali, kami mewakili TAPD siap kalau memang program dan rencana strategi dari stunting ini memerlukan intervensi lebih dari APBD, intinya kami siap, asalkan memenuhi kriteria perencanaan dan kajian yang benar," ujar Ali Fitri.

Sebelum menutup rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Samarinda, Rusmadi kembali mengingatkan kepada masing-masing bidang untuk menyiapkan laporan singkat, informasi, dan penajaman program yang akan dibicarakan saat Rakor di tanggal 20 Juni nanti. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow