Upgrading Ilmu Industri Peternakan Fapet Unisma Malang Gelar Guest Lecture Bersama Praktisi Nasional
Fakultas Peternakan (Fapet) Unisma Malang sebagai fakultas dengan akreditasi Unggul dan internasional ASIIN selalu melakukan upgrade ilmu yang selaras dengan perkembangan industri peternakan.
TIMESINDONESIA, MALANG – Fakultas Peternakan (Fapet) Unisma Malang sebagai fakultas dengan akreditasi Unggul dan internasional ASIIN selalu melakukan upgrade ilmu yang selaras dengan perkembangan industri peternakan.
Upgrading dilakukan supaya lulusan siap kerja dengan kompetensi seusai dengan kebutuhan industri. Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Unisma menggelar acara kuliah tamu yang bertajuk “Sharing Ilmu Industri Peternakan”.
Program ini merupakan salah satu program dari program pengembangan prodi yang mendapat support dari universitas. Narasumber yang dihadirkan adalah praktisi dari industri peternakan nasional. Narasumber praktisi adalah drh. Bayu Berlian Chrisnawan dari PT. Greenfileds Indonesia, Ir. Sumono, S.Pt, M.M, IPM Praktisi dari PT. Super Unggas Jaya serta Ir. Yustian Dwi Cahyo, S.Pt, M.Pt, IPP dari KOP.SAE Pujon.
Pimpinan Fakultas bersama narasumber
Ir. Sumono, S.Pt, M.M, IPM sebagai narasumber pertama membawakan topik Poultry Breeder. Sumono menjelaskan jika dalam poultry breeder harus diperhatikan lima hal yaitu pemahaman konsep dasar poultry breeder, sanitasi dan biosecurity, perkandangan, manajemen pemeliharaan ayam bibit dan hatchery.
Lima hal tersebut merupakan prinsip utama dari kesuksesan dalam poultry breeder. Sumono juga menjelaskan terkait proses knowledge of animal science bagi mahasiswa peternakan yang harus dikuasai supaya menjadi lulusan yang sukses dan berdaya saing. Proses ini meliputi teknologi produksi, teknologi pakan, teknologi pengolahan hasil ternak serta perencanaan usaha dan pemasaran.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Narasumber ke dua drh. Bayu Berlian Chrisnawan mengulas tentang Outlook Dairy Business In Indonesia. Bayu menyampaikan bahwa kontribusi susu dalam negeri terhadap kebutuhan susu nasional baru berkisar 22,7 % dan sisanya masih harus impor. Populasi sapi perah 98,43% masih terkonsentrasi di Jawa. Daerah di Luar Jawa yang potensial belum digarap secara optimal.
Peluang untuk usaha sapi perah masih terbuka lebar karena konsumsi susu sapi mempunyai trend meningkat setiap tahun walaupun masih di angka 11,23 kg/tahun. Tantangan bagi mahasiswa peternakan untuk membantu meningkatkan produksi susu dalam negeri karena populasi sapi perah menunjukkan tren meningkat tetapi produktivitas susu masih tetap rendah. Selain itu juga bagaimana bisa mengedukasi peternak rakyat untuk menerapkan Good Dairy Farming Practices sehingga kualitas susu segar bagus.
Foto bersama narasumber, dosen dan mahasiswa
Narasumber terakhir Ir. Yustian Dwi Cahyo, S.Pt, M .Pt, IPP yang menyampaikan topik tentang Regenerative Agriculture. Pertanian regeneratif yang dikenal juga dengan pertanian berkelanjutan merupakan pendekatan praktis pertanian yang bertujuan menjaga dan memperbarui kualitas lahan pertanian dan ekosistemnya.
Pertanian berkelanjutan merupakan upaya untuk mengatasi isu tentang emisi gas karbon yang mengakibatkan perubahan iklim. Peternakan juga menghasilkan gas karbon walaupun kontribusinya masih kecil dalam penyebab perubahan iklim. Harus ada antisipasi secara dini dengan memberikan edukasi tentang pertanian berkelanjutan.
Upaya ini akan memberi manfaat kepada peternak, lingkungan dan masyarakat implementasi pertanian berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kesuburan tanah, saat bersamaan menangkap senyawa karbon dan senyawa organik dari tumbuhan sehingga menurunkan jumlah karbon dioksida di atmosfir dan mengurangi efek gas rumah kaca.
Pertanian berkelanjutan membantu meningkatkan ketahanan lahan pertanian dan peternakan terintegrasi dengan mengoptimalkan manajemen pakan hijauan dan penggunaan pupuk kandang. Manajemen ini mengakibatkan siklus perputaran energi dan nutrisi dari kandang ke tanah sehingga membantu meningkatkan ketahanan lahan dalam menghadapi perubahan iklim. Konsep petrtanian berkelanjutan jika diimplemntasikan dengan baik akan dapat mendukung peningkatan kesejahteraan petani dan peternak.
Dekan Fakultas Peternakan Unisma Malang Dr. Ir. Inggit Kentjonowaty, M.P yang membuka acara ini menyampaikan bahwa mahasiswa harus selalu upgrading ilmu dari berbagi sumber sehingga dapat meningkatkan kompetensi ketika lulus nanti.
Peserta kuliah tamu berjumlah 150 mahasiswa tersebar di semester 2, 4 dan 6. Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini terlihat banyak sekali muncul pertanyaan utamanya menyangkut perbedaan hasil produksi pada peternakan rakyat dengan di industri peternakan. Produksi dari bidang peternakan digenjot untuk menghasilkan produk ternak yang maksimal.
Peningkatan produksi ternak harus melalui inovasi teknologi meliputi produksi dan reproduksi ternak, pakan ternak, kesehatan ternak terutama induk, pengolahan hasil ternak serta pemasaran. Peningkatan produksi ternak tidak boleh melupakan untuk tetap menjaga lingkungan dengan menerapkan pertanian berkelanjutan. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Apa Reaksi Anda?