Unuja Probolinggo Kembali Kirim Mahasiswa Santri Ikuti MBKM Internasional ke Malaysia
Universitas Nurul Jadid atau Unuja Probolinggo kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan mengirimkan lima mahas ...
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Universitas Nurul Jadid atau Unuja Probolinggo kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan mengirimkan lima mahasiswa untuk mengikuti program MBKM Santri Internasional di Pondok Pesantren An-Nahdloh Malaysia.
Sementara itu, lima mahasiswa lainnya dikirim untuk mengikuti program MBKM ke Pondok Pesantren Al Falah dan Pondok Pesantren Nurul Furqon, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kedua program ini dijadwalkan berlangsung dari 29 Januari hingga 28 Juni 2024.
Pelepasan mahasiswa yang mengikuti program MBKM dilaksanakan di Wisma Dosen UNUJA pada Minggu (28/1/2024) dan dihadiri oleh Kepala Lembaga Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran (LPIP), Nur Hamid, Ph.D, serta pimpinan dan mahasiswa yang terlibat dalam program tersebut.
Dalam sambutannya, Nur Hamid menjelaskan bahwa UNUJA mengadakan dua jenis program MBKM, yaitu yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek dan MBKM Mandiri. Program MBKM Santri Internasional merupakan prioritas pelaksanaan MBKM secara mandiri oleh UNUJA, terutama program Santri Mengabdi yang memiliki tingkat internasional.
M. Noer Fadli Hidayat, M. Kom., Wakil Rektor 1 bidang Akademik dan SDM UNUJA, menjelaskan bahwa MBKM Santri UNUJA telah dilaksanakan sejak tahun 2021, sejalan dengan amanat Kemendikbudristek yang mewajibkan perguruan tinggi melaksanakan kegiatan MBKM sebagai bagian dari pembelajaran.
“Unuja sejak tahun itu (2021) sudah melaksanakan MBKM Santri sebagai salah satu upaya untuk melaksanakan MBKM secara mandiri,” kata Wakil Rektor.
Lebih lanjut, Wakil Rektor menyampaikan bahwa tema MBKM UNUJA adalah “Giat Santri Menebar Manfaat untuk Dunia,” sesuai dengan visi Unuja Probolinggo untuk berkontribusi pada pembangunan masyarakat Indonesia dan dunia. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengabdikan diri di berbagai pesantren dan mitra yang telah ditentukan bersama sesuai dengan keahlian dan kompetisi mahasiswa.
“Harapannya UNUJA mampu memenuhi permohonan pendelegasian santri dari mitra level nasional maupun internasional. Dengan adanya MBKM Santri ini, UNUJA diharapkan dapat berkontribusi secara luas di berbagai negara, sesuai dengan visi untuk berkontribusi pada pembangunan masyarakat Indonesia dan dunia,” tambahnya.
Lima mahasiswa yang mengikuti program MBKM Santri Internasional ke Malaysia melibatkan berbagai program studi, seperti Pendidikan Agama Islam, Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, dan Teknik Informatika.
Sementara itu, lima mahasiswa yang mengikuti program MBKM ke Wakatobi berasal dari berbagai latar program studi seperti Ekonomi Syariah, Teknik Informatika, Pendidikan Agama Islam, Hukum, dan Ekonomi.
Kedua program ini menunjukkan komitmen Unuja Probolinggo dalam mendukung pendidikan dan pengembangan mahasiswa, serta sebagai upaya untuk melibatkan mereka dalam kegiatan positif yang dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan dunia. Dalam rangka menciptakan lingkungan akademis yang inovatif dan berorientasi pada kebermanfaatan sosial. (*)
Apa Reaksi Anda?