Sekretaris Komisi II DPRD KLU Mahyudin Berkomitmen Suarakan Kebutuhan Masyarakat
Mahyudin, S.Pd salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Utara (DPRD KLU) periode 2024-2029 dari Partai Bulan Bintang (PBB) daerah pemilihan (Dapil) II Kecamatan Gangga dengan…

TIMESINDONESIA, LOMBOK UTARA – Mahyudin, S.Pd salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Utara (DPRD KLU) periode 2024-2029 dari Partai Bulan Bintang (PBB) daerah pemilihan (Dapil) II Kecamatan Gangga dengan memperoleh 986 suara.
Pernah gagal pada Pileg 2019 dengan memperoleh 537 suara. Namun, kegagalan itu tidak membuatnya putus harapan hingga sekarang sukses duduk sebagai anggota dewan periode pertama.
Mahyudin kecil lahir di Dusun Montong Pal, Desa Rempek, Kecamatan Gangga, pada tanggal 28 Juli 1990 dari pasangan Mahsun (almarhum) dan Sukartip dilahirkan dari keluarga petani dan peternak.
"Motivasi dukungan dari keluarga sangat penting sebagai dasar pijakan dalam putusan sikap politik," ucapnya kepada TIMES Indonesia, Jumat (25/4/2025).
Sejak kecil Mahyudin memiliki semangat tinggi dalam dunia pendidikan. Ia mulai menempuh sekolah dasar di SDN 1 Sambik Bangkol, enam tahun kemudian lanjut ke SMPN 2 Gangga, kemudian lanjut ke SMAN I Gangga. Tak cukup pada jenjang SMA, Mahyudin melanjutkan kuliah di Universitas Nahdlatul Wathan Mataram.
Mahyudin mengaku memulai mengenal dunia politik semenjak duduk kelas 3 SMA pada 2008. Saat itu ia sebagai selalu diajak turun kampanye oleh pamannya di kala maju mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Lombok Barat (Lobar) dari PBB, Dapil 5 Lobar-KLU pada Pemilu tahun 2009.
Hasil Pileg 2009 dari Partai PBB, yang terpilih Junaidi Arif (Ketua DPW PBB NTB, sekarang) sebagai anggota DPRD Lobar periode 2009-2014. Kemudian di setiap kegiatannya sebagai anggota dewan, Mahyudin rutin diajak turun ke masyarakat, bahkan turut serta menjadi timsesnya. Atas keberhasilan beliau sebagai anggota dewan kabupaten dan provinsi.
Akhirnya Mahyudin ditunjuk sebagai Sekretaris DPC PBB KLU pada tahun 2014 sampai dengan hari ini masih menjadi Sekretaris.
"Dan selama 2 periode pak Haji Junaidi Arif sebagai DPRD Provinsi NTB saya dipercayakan sebagai pendampingnya. Yang mendampingi semua program atau usulan masyarakat dari input program melalui SIPD sampai pada proses realisasi," ungkapnya.
Di sela-sela kesibukan di partai politik. Mahyudin tetap konsentrasi pada penuntasan kuliahnya hingga lulus meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada tahun 2014.
Pada saat kuliah, ia aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan bersifat lokal, di antaranya Ketua Ikatan Pemuda dan Mahasiswa Montong Pal (IKPM), Himpunan Mahasiswa Lombok Utara (HIMLU), dan Sekretaris Forum Pemuda Desa Rempek (FOREM).
Baru kemudian pertama kali ikut mencalonkan diri pada Pileg 2019, namun masih belum beruntung. Dan pada Pileg 2024 bertekad dan masih Istiqomah berjuang melalui PBB.
"Alhamdulillah akhirnya saya terpilih jadi anggota DPRD KLU. Tangis bahagia keluarga mengiringi kemenangan hanya saja terasa ada yang hilang ketika ayah tercinta tidak dapat menyaksikan kebahagian tersebut," tuturnya.
Ada kebanggaan tersendiri terhadap sang inspirator baik secara pribadi maupun keluarga kepada sosok H. Junaidi Arif.
"Melalui buah pikir dan tangannya telah mengantarkan saya sukses sebagai legislator," katanya.
Secara pribadi sebagai motivasi ikut mencalonkan diri sebagai anggota DPRD tidak lain adalah ingin mengabdi kepada masyarakat, memperjuangkan aspirasi, serta ikut menjadi bagian atau berkontribusi dalam pembangunan daerah KLU.
Sebagai anak petani dan peternak tentu sangat mustahil menurut sebagian orang bisa terpilih sebagai anggota DPRD KLU.
Namun, Mahyudin punya keyakinan tidak ada kata tidak mungkin selama Istiqomah dalam berjuang, meskipun banyak orang beranggapan dalam politik tidak bisa tanpa uang.
"Sangatlah mustahil sebab dengan kondisi ekonomi ya masih jauh dari layak sebagai kompetitor namun juga perlu perinsip dalam diri kita, bahwa ketika kita berada di dalam toko parfum atau wangi-wangian semua kita coba, yang akhirnya kita menjadi wangi begitu pun di dunia politik," terangnya.
Pada periode pertama ini, di alat kelengkapan dewan (AKD) duduk sebagai Sekretaris Komisi II, anggota badan musyawarah (Banmus), dan menjadi anggota fraksi PBB.
Langkah-langkah kebijakan yang akan ditempuh adalah tentu dalam pembahasan Raperda ingin memastikan kebijakan yang dibuat sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan kepentingan daerah sesuai dengan liding sektor komisi II
Dan sebagai wakil rakyat melalui fraksi PBB tentu dirinya terus berkomitmen untuk menyuarakan kebutuhan masyarakat juga pembangunan daerah.
"Dan kami buktikan komitmen tersebut saat fraksi PBB diberikan kesempatan dalam menyampaikan pendapat fraksi pada rapat paripurna Ranwal RPJMD 2025-2029. Terutama menyuarakan kebutuhan air bersih di tiga Gili dan beberapa desa yang menjadi langganan kekeringan," tegas politisi muda ini.(*)
Apa Reaksi Anda?






