Tingginya Kadar Gula dalam Masyarakat Mendorong Perluasan Edukasi Kesehatan

TIMESINDONESIA, MALANG – Tren kasus kenaikan kadar gula dalam masyarakat terus meninggi, memerlukan edukasi kesehatan yang lebih luas untuk mencegah potensi penyakit serius. Pemilik Klinik Basmalah Pagelaran Kabupaten Malang, Abdur Rohman, S.Kep, Ners, menyoroti fenomena ini melalui kegiatan skrining kesehatan.

"Kami sudah melakukan skrinning kesehatan untuk masyarakat di ratusan titik. Kasus-kasus ringan yang umum dialami masyarakat seperti kadar gula tinggi dan asam urat," terang Abdur Rohman, di sela kegiatan skrinning diikuti warga Mangunrejo, Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (31/1/2024).

Tingginya angka kadar gula yang dikeluhkan masyarakat ini, menurutnya, perlu mendapatkan perhatian bersama. "Setidaknya, dari hasil skrinning ini perlu dilakukan tindakan edukasi lanjutan kepada masyarakat, agar tidak berujung pada penyakit serius. Jadi, tindakan promotif-preventifnya penting diberikan lebih luas," tandas Rohman.

Dampak dari kadar gula yang tinggi, menurutnya, bisa mengganggu sistem metabolisme tubuh karena hormon yang tidak berfungsi normal. Kasus terberat bahkan bisa menyebabkan gangguan penglihatan sampai kebutaan.

Dalam upaya promosi kesehatan terbebas dari gula darah, Rohman menekankan perlunya mendorong warga masyarakat untuk mengadopsi pola hidup yang sehat. Selain itu, penderita tidak hanya seharusnya bergantung pada pengobatan saat sakit, melainkan juga melakukan pencegahan mandiri.

"Derajat kesehatan masyarakat harus menjadi perhatian, terlebih untuk kelompok usia produktif. Jangan sampai, usia produktivitas seseorang menjadi pendek karena gampang terkena sakit. Akses kesehatan juga harus mudah dijangkau," demikian Abdur Rohman.(*)