Telur Ayam Ras Penyumbang Terbesar Inflasi Kota Kediri di Bulan Mei
Kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau masih mendominasi sektor penyumbang inflasi di Kota Kediri. ...
TIMESINDONESIA, KEDIRI – Kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau masih mendominasi sektor penyumbang inflasi di Kota Kediri.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, tingkat inflasi Kota Kediri bulan Mei tercatat sebesar 0,32% secara month to month atau sebesar 4,55% secara year to year. Dari angka itu, kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau menyumbang sebesar 1,10%.
Sedangkan untuk komoditas penyumbang inflasi bulan Mei, telur ayam ras menjadi yang nomor satu yakni sebesar 0,096%. Telur diikuti oleh bawang merah sebesar 0,044%, tahu mentah sebesar 0,041%, daging ayam ras sebesar 0,029%, cabai rawit sebesar 0,017%, minyak goreng sebesar 0,014%, terong sebesar 0,012%, nasi dengan lauk sebesar 0,011%, kacang panjang sebesar 0,011%, dan upah asisten rumah tangga sebesar 0,011%.
Untuk komoditas penghambat inflasi, angkutan antar kota mengalami deflasi tertinggi dengan -0,021%, mengikuti beras deflasi sebesar -0,009%, pisang deflasi sebesar -0,007%, ikan nila deflasi sebesar -0,006%, nangka muda deflasi sebesar -0,006%, bayam deflasi sebesar -0,005%, daging sapi deflasi sebesar -0,005%, semangka deflasi sebesar -0,003%, melon deflasi sebesar -0,003%, dan kol putih/kubis deflasi sebesar -0,002%. "Semoga kenaikan harga bulan Juni bisa ditekan dan tidak terlalu besar sehingga inflasi tidak begitu tinggi," tutur Kepala BPS Kota Kediri
Pardjan, Senin (19/06/2023).
Sementara itu terkait telur sebagai penyumbang inflasi terbesar, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri telah melakukan identifikasi penyebab kenaikan harga telur dengan melakukan koordinasi dengan Bapanas, Dinas Peternakan Provinsi Jatim, dan asosiasi ayam layer.
Dari identifikasi tersebut diketahui kenaikan harga telur ayam ras disebabkan peningkatan permintaan terkait program pencegahan stunting dari pemerintah, meningkatnya frekwensi kegiatan tasyakuran, serta kenaikan harga pakan konsentrat. TPID Kota Kediri sedang berupaya bersama Bank Indonesia Kediri untuk mengendalikan harga telur ini dengan mengintervensi distribusi.
"Walau terjadi kenaikan harga, tetapi kersediaan telur ayam ras di Jawa Timur masih sangat mencukupi," ungkap Tetuko Erwin Sukarno Kepala Bagian Administrasi Perekonomian selaku Sekretaris TPID Kota Kediri. (*)
Apa Reaksi Anda?