Jelang Kurban, Pemeriksaan Kesehatan Ternak Dilakukan di Ratusan Titik

Dengan musim kurban kali ini masih dalam ancaman wabah PMK dan LSD, Pemerintah Kabupaten Kediri juga turut meningkatkan pemeriksaan pada hewan ternak baik yang ada di lap ...

Juni 19, 2023 - 23:20
Jelang Kurban, Pemeriksaan Kesehatan Ternak Dilakukan di Ratusan Titik

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Dengan musim kurban kali ini masih dalam ancaman wabah PMK dan LSD, Pemerintah Kabupaten Kediri juga turut meningkatkan pemeriksaan pada hewan ternak baik yang ada di lapak penjual hewan kurban ataupun masih di kandang peternak. 

Pasar hewan, seperti Pasar Hewan Pare dan Pasar Hewan Ngadiluwih, juga tidak luput dari pemeriksaan. Pemeriksaan selain dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri juga oleh petugas lapangan serta dokter hewan swasta. "Untuk ante mortem ( sebelum pemotongan) ada sekitar 160 titik," tutur Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DKPP Kabupaten Kediri Yuni Ismawati, Senin (19/06/2023). 

Pemeriksaan kesehatan pada hewan ternak sendiri sudah berlangsung sekitar sepekan terakhir di berbagai wilayah di kabupaten Kediri. Pemeriksaan ini masih akan berlanjut sampai Hari H nanti. 

Dalam pemeriksaan, petugas DKPP melakukan pengecekan kesehatan fisik hewan ternak. Pada sapi, untuk memastikan bebas dari paparan PMK , mulai dari kaki, mata, hidung hingga mulut diperiksa. Sedangkan untuk pemeriksaan LSD, hewan ternak dipastikan tidak dalam kondisi demam tinggi ataupun memiliki bentol pada kulit. "Dari pemeriksaan sejak minggu lalu, di penjual dan peternak semua sehat tidak ditemukan yang terindikasi PMK dan LSD," tuturnya. 

Yuni menambahkan selain PMK dan LSD, pihaknya juga terus mewaspadai penyakit baru bernama Peste des petits ruminants (PPR). Meski belum ditemukan di Kabupaten Kediri,  penyakit ini lebih banyak ditemukan pada kambing di luar daerah.

"Saat ini nihil. Mirip dengan PMK, juga bisa mengakibatkan kematian," tambahnya. 

Selain pemeriksaan kesehatan sebelum pemotongan, nantinya juga akan dilakukan pemeriksaan setelah pemotongan atau post mortem.

Untuk lebih menjaga kehigienisan, pemilik hewan kurban disarankan untuk memotong hewan di rumah pemotongan hewan. "Tahun jni sudah ada yang mendaftar baik di RPH pare ataupun RPH Wates," ungkap Yuni. 

Terakhir Yuni mengingatkan kepada para penjual untuk tidak menjual hewan ternak dalam keadaan sakit.

Sementara itu, para pembeli juga diminta untuk lebih pintar memilih dengan tidak membeli hewan ternak yang terlihat lesu, memiliki luka di mulut atau sariawan serta memiliki bentol di tubuh.

"Jangan memilih hewan yang sakit dan cacat," pungkasnya.(*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow