Tangkap Buronan Interpol, 16 Petugas Imigrasi di Bali Terima Penghargaan Dirjen Imigrasi
Petugas Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar dan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai menerima penghargaan dari Dirjen Imigrasi pada Minggu (01/07/2023) sore. ...
TIMESINDONESIA, DENPASAR – Petugas Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar dan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai menerima penghargaan dari Dirjen Imigrasi pada Minggu (01/07/2023) sore.
Penghargaan itu diberikan kepada 16 petugas imigrasi di Bali atas kinerja mereka dalam menangkap buronan Interpol asal Kanada. Para petugas ini berhasil mengamankan buronan yang diduga melakukan tindak pidana pemalsuan dan penipuan di Kanada.
Penganugerahan penghargaan tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, yang mengapresiasi kerja keras dan kerjasama antara Imigrasi, Polri, dan NCB Interpol dalam mengamankan buronan internasional tersebut.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja petugas yang berhasil menangkap buronan interpol asal Kanada berinisial SG, yang diduga melakukan tindak pidana pemalsuan dan penipuan di Kanada.
Dalam acara penganugerahan, Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, menyampaikan penghargaannya kepada para petugas imigrasi yang berhasil mengamankan WNA (Warga Negara Asing) subjek Red Notice Interpol.
Ia juga menyoroti pentingnya kerjasama antara Imigrasi, Polri, dan NCB Interpol dalam pengamanan buronan internasional tersebut. Silmy berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi petugas imigrasi lainnya untuk memberantas kejahatan transnasional.
"Penangkapan SG berawal dari kontak yang dia terima dari perwakilan Pemerintah Kanada mengenai warga negara Kanada yang telah berada di Indonesia selama tiga tahun," kata Silmy.
Silmy mengatakan SG telah melakukan tindak pidana di negaranya dan menjadi buronan Interpol. Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Imigrasi Ngurah Rai kemudian berhasil menangkap SG pada 19 Mei 2023 di sebuah villa di kawasan Canggu, Kuta Utara, berdasarkan perintah langsung dari Direktur Jenderal Imigrasi.
Dirjen Imigrasi menegaskan bahwa Indonesia bukan tempat pelarian bagi WNA buronan dari luar negeri dan akan terus melakukan operasi terhadap WNA yang menjadi subjek Red Notice Interpol yang tinggal di Indonesia. Penangkapan SG merupakan bukti komitmen Indonesia dalam memberantas kejahatan transnasional.
Pada acara tersebut, keenam belas petugas imigrasi yang menerima penghargaan dari Direktur Jenderal Imigrasi diumumkan.
Dari Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, ada 11 petugas yang menerima penghargaan, antara lain Tris Peres Lolon, Putu Arsana, Raden Bima Priambardi, Difa Astrio Winardi, Alam Kurniawan, Oris Meiditus Hulu, Vincentia Jati Senastri, Sandi Wijaya, Hendy Permana, Joshua Anggie Bobby, dan Achmad Syauqi.
Sementara dari Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, ada 5 petugas yang menerima penghargaan, yaitu Emran Umar Bin Kabu Bura, I Made Dwi Darma Putra Duatra, I Made Budiasa, Putu Hendra Sudiarsa Nopriawan, dan I Ketut Suparman.
SG diketahui pertama kali masuk ke wilayah Indonesia melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai pada 18 Maret 2020 menggunakan Bebas Visa Kunjungan (BVK). Terakhir, SG memegang Izin Tinggal Terbatas (ITAS) Investor yang berlaku hingga 30 Desember 2024.
Pada tanggal 31 Mei 2023, Imigrasi Ngurah Rai berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Kanada di Indonesia untuk memproses pendeportasian SG.
Pendeportasian dilakukan pada hari Minggu, 4 Juni 2023 melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, menyampaikan bahwa Tempat Pemeriksaan Imigrasi di Indonesia sudah terintegrasi dengan Interpol Global Police Communication System (IGCS), yang bekerja selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu.
Hal ini merupakan langkah dari Ditjen Imigrasi untuk terus meningkatkan sistem keamanan perlintasan guna memastikan pengawasan WNA berjalan dengan lebih efektif dan efisien.
"Tindakan ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memberantas kejahatan transnasional dan menjaga keamanan negara," kata Silmy.(*)
Apa Reaksi Anda?