STIKes Husada Jombang Gelar Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Nganjuk, Ini Programnya
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Husada Jombang kembali menggelar pengabdian masyrakat. Kali ini kegiatan tersebut berlangsung di Kelurahan Ringin Anom
TIMESINDONESIA, JOMBANG – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes Husada Jombang) kembali menggelar pengabdian masyrakat. Kali ini kegiatan tersebut berlangsung di Kelurahan Ringin Anom, Wilayah Puskesmas Kabupaten Ngajuk mulai 20 sampai 26 Juli 2023 lalu.
Pengabdian masyarakat kali ini mengambil tema "Penggunaan Bahan Pangan Lokal Sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Masa Perimenopouse".
Dengan subtema “Pemberian jus buah belimbing manis terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi” dengan pemateri Wahyu Anjas Sari. Sedangkan materi kedua yakni tentang “Pemberian Jus Cucumis Sativus terhadap penurunan penderita hipertensi lansia”dengan pemateri Gempi Tri Sumini.
Adapun tujuan umum dari kegiatan tersebut ialah untuk mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas akibat tekanan darah tinggi dengan menurunkan tekanan darah serendah mungkin sampai tidak mengganggu fungsi ginjal, otak, jantung, maupun kualitas hidup, mencegah memberatnya tekanan darah tinggi, memulihkan kerusakan target organ dengan anti hipertensi masa kini, memperkecil efek samping pengobatan pada penyakit hipertensi, sambil dilakukan pengendalian factor-faktor resiko kardiovaskuler lainnya.
Sedangkan tujuan khususnya diantaranya sebagai berikut:
1. Mengetahui karakteristik pada lansia dengan riwayat penyakit hipertensi
2. Mengetahui rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik lansia sebelum diberikan jus buah belimbing manis
3. Mengetahui rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik lansia sesudah diberikan jus buah belimbing manis
4. Mengetahui pengaruh pemberian jus buah belimbing manis terhadap perubahan tekanan darah pada lansia
Adapun latarbelakang dari kegiatan ini yakni pangan adalah semua yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman untuk konsumsi manusia sehari-hari.
Pangan lokal adalah makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai dengan potensi sumber daya dan kearifan lokal. Dengan kata lain, pangan lokal merupakan konsumsi sumber pangan yang berasal dan dibudidayakan dari wilayah setempat.
Pemanfaatan pangan ini merupakan salah satu pilar 'ketahanan pangan' yang mengacu kepada penggunaan pangan oleh rumah tangga dan kemampuan tubuh seseorang untuk menyerap dan menggunakan zat gizi dari dalam bahan pangan, sehingga diharapkan dengan pemanfaatan pangan yang baik dapat mencapai ketahanan pangan di setiap keluarga yang menunjukkan kondisi terpenuhinya pangan baik dari jumlah, mutu, keberagaman, zat gizi, dan keterjangkauannya supaya setiap keluarga dapat hidup sehat, bergizi, aktif, dan produktif.
Sedangkan pengolahan pangan yang dilakukan dari awal bahan mentah hingga siap dimakan diharapkan dapat meningkatkan cita rasa dan kecernaan bahan, serta menambah pengetahuan keluarga tentang variasi olahan makanan yang dapat dibuat dari berbagai bahan pangan lokal dan manfaat kesehatan di dalamnya mencoba berbagai variasi makanan dari bahan pangan lokal yang mudah didapat di daerah setempat.
Tujuan pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas akibat tekanan darah tinggi dengan menurunkan tekanan darah serendah mungkin sampai tidak mengganggu fungsi ginjal, otak, jantung, maupun kualitas hidup, mencegah memberatnya tekanan darah tinggi, memulihkan kerusakan target organ dengan anti hipertensi masa kini, memperkecil efek samping pengobatan pada penyakit hipertensi, sambil dilakukan pengendalian factor-faktor resiko kardiovaskuler lainnya.
Mengurangi resiko merupakan tujuan utama terapi dan pengobatan hipertensi, dan pilihan terapi obat dipengaruhi secara bermakna oleh bukti yang menunjukkan pengurangan resiko (Manuntung, A., 2018)
Selain terapi farmakologis, penderita hipertensi juga diberikan terapi nonfarmakologis yaitu olahraga dan modifikasi gaya hidup.
Salah satu terapi non-farmakologis yang dapat diberikan kepada penderita. Metode pengobatan non farmakologis sebenarnya sejak lama sudah sering di gunakan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan, tetapi karena kurangnya informasi tentang kandungan dan manfaat dari bahan herbal yang tersedia di sekitar masyarakat, mereka enggan melakukan pengobatan non farmakologis karena merasa kurang praktis dan sulit untuk di ketahui manfaatnya secara langsung.
Banyak keuntungan memilih menggunakan obat tradisonal untuk mengobati berbagai penyakit, hal ini lakukan untuk mengurangi terjadinya efek samping, selain itu biayanya murah, dan mudah untuk didapatkan (Cholifah & Hartinah, 2018).
Belimbing manis (Averrhoa Carambola linn) merupakan salah satu obat tradisional yang dapat digunakan sebagai obat antihipertensi, karena mengandung tinggi kalium dan senyawa flavanoid. Kalium berfungsi menurunkan tekanan darah sehingga dapat mencegah tekanan darah tinggi atau bahkan stroke.
Jenis belimbing yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah jenis belimbing manis atau yang biasanya hanya disebut belimbing. Buah belimbing manis (Averrhoa carambola L.) adalah buah dari tanaman yang sering digunakan sebagai tanaman obat. Selain sebagai anti-hipertensi, buah belimbing manis juga digunakan untuk mengobati diabetes, kelumpuhan, dan pusing.
Daunnya digunakan untuk mengobati kanker, dan bunga dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi (Wijaya et al, 2012). Di indonesia belimbing ini banyak dipelihara di pekarangan rumah, di budidayakan di 6 perkebunan dan cukup banyak di temukan di daerah-daerah lain khusunya di daerah Jawa Timur. (*)
Apa Reaksi Anda?