Stafsus Menag Minta Itjen Manfaatkan Ruang Digital dalam Memberikan Informasi
Mengikuti perkembangan zaman yang saat ini serba digital, Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Itjen Kemenag) sudah sepatutnya ikut serta dalam memanfaatkan ruang digi ...
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mengikuti perkembangan zaman yang saat ini serba digital, Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Itjen Kemenag) sudah sepatutnya ikut serta dalam memanfaatkan ruang digital dalam melakukan fungsi pengawasan internal di lingkungan Kemenag.
Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Menteri Agama Bidang Komunikasi dan Media, Wibowo Prasetyo dalam kegiatan Coffee Morning Itjen Kemenag bersama rekan-rekan media, di Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Pria yang akrab disapa Bowo ini menerangkan, Persepsi Itjen Kemenag ini harus berubah yang semula bekerja secara manual, bergerak dengan gaya old fashion, haruslah bergeser pada pemanfaatan ruangan digital yang kini tengah terjadi disetiap Kementerian/Lembaga.
Dalam acara yang dihadiri awak media, Bowo meminta Itjen Kemenag memanfaatkan ruang digital untuk menyampaikan capaian-capaian kinerja Itjen Kemenag serta tugas pengawasan yang tetap tegas tapi juga ramah.
“Pemanfaatan ruang digital dapat digunakan untuk penjaminan kinerja maupun sosialisasi yang bersifat edukatif dan kerja pengawasan yang tetap tegas tapi ramah,” ungkap Bowo.
Sebagai Kementerian yang memiliki banyak satuan kerja (satker), lanjut Bowo, Itjen Kemenag harus memiliki cara-cara yang out of the box dalam memberikan edukasi kepada satker di seluruh Kemenag.
“cara yang out of the box akan memberi dampak positif dalam meningkatkan layanan publik Kemenag,” ungkap Bowo bersama Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag Faisal dan Plt. Sekretaris Itjen Kemenag Kastolan.
“Contoh salah satu terobosannya adalah kemarin saat pengawasan haji, Itjen melakukan daily report penyelenggaraan ibadah haji baik di dalam negeri maupun di Arab Saudi, ini menjadi basis Menag dalam mengambil kebijakan,” sambungnya.
Bowo juga mengutarakan, dengan pemanfaatan ruang digital, dapat mencegah terjadinya pungutan liar, kecurangan dan tindakan korupsi lainnya serta memangkas alur birokrasi yang panjang menjadi lebih mudah dan simpel.
“Transformasi digital ini mengurangi potensi fraud, Kemenag sudah berubah, hari ini kita perbaiki cara dan kinerjanya. Itjen harus bergerak untuk mengubah dan memastikan perilaku curang dan menyimpang terkurangi,” terang Bowo.
Terakhir, Bowo mengingatkan kepada rekan-rekan humas di lingkungan Itjen Kemenag harus lebih kreatif dalam menyampaikan informasi dan tidak menggunakan cara-cara yang tidak terkesan kaku atau terlalu formal.
“Humas harus bisa memposisikan dirinya sebagai public relation yang memanfaatkan semaksimal mungkin, seoptimal mungkin ruang digital dalam menyampaikan seluruh kebijakan Inspektorat,” tandas Bowo. (*)
Apa Reaksi Anda?