Sinergi Unmuh Gresik dan BBPP Ketindan Hasilkan Entrepreneur Bidang Teknologi Pangan
Sejumlah 13 mahasiswa prodi teknologi pangan didampingi dosen pembimbing dari Universitas Muhammadiyah Gresik, melakukan studi banding ke Balai Besar Pelatihan Pertanian ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Sejumlah 13 mahasiswa prodi teknologi pangan didampingi dosen pembimbing dari Universitas Muhammadiyah Gresik, melakukan studi banding ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan.
Hal ini merupakan wujud keseriusan untuk menumbuhkan generasi penerus di bidang pertanian. Terlebih sebagai prodi baru, kunjungan ke BBPP Ketindan diharapka bisa mensinergikan dengan mata kuliah di Universitas Muhammadiyah Gresik.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan bahwa kemajuan pertanian, bukan hanya ditentukan budidaya dan produksi, juga peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian melalui kegiatan pelatihan dan kegiatan peningkatan kapasitas lainnya seperti bimbingan teknis dan permagangan.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi mengatakan, Kementan memiliki tanggung jawab yang besar untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia. Menurutnya, inilah tujuan pertama pembangunan pertanian.
"Tujuan lainnya adalah peningkatan pendapatan petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian. Dan terakhir peningkatan ekspor komoditas pertanian. Ketiga tujuan ini mustahil berhasil tanpa ditopang oleh SDM yang kompeten," tuturnya.
Sejalan dengan ini, sasaran umum BPPSDMP yang dilaksanakan oleh BBPP Ketindan adalah terwujudnya SDM Pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha untuk mewujudkan kesejahteraan petani.
Menurut Sutrisno, dosen sekaligus koordinator rombongan mengatakan bahwa, pendekatan ke BBPP Ketindan diharapkan selain bisa mensinergikan secara langsung, juga bisa aplikasi langsung.
“Sementara ini, mahasiswa yang kami bawa ini masih semester 4, dan pengolahan hasil pertanian yang telah dilakukan antara lain kacang, umbi serta tanaman herbal,”jelas Sutrisno.
Ia juga melanjutkan, selain diharapkan, kedepan BBPP Ketindan sebagai tempat rujukan mahasiswa untuk melaksanakan praktik kerja lapang (PKL). Selain aplikasi langsung, setelah PKL mahasiswa bisa mempraktikkan di kampus, dan bisa menjadi entrepreneur menyesuaikan keilmuan dilakukan secara langsung dan mandiri.
Kepala BBPP Ketindan, yang diwakili oleh Koordinator Penyelenggaraan Pelatihan, Tuban, menyambut baik apa yang disampaikan oleh pihak kampus Universitas Muhammadiyah Brawijaya.
“Bentuk awal pembangunan pertanian tongkat estafet ada ditangan mahasiswa. Dan kita sebagai UPT Pelatihan dibawah BPPSDMP, menyiapkan SDM yang handal dan profesional. Termasuk sebagai lokasi magang atau PKL bagi mahasiswa,”tutur Tuban.
Setelah memperoleh materi secara teori bersama widyaiswara spesialisasi teknologi hasil pertanian (THP), mahasiswa melaksanakan praktik singkat di laboratorium THP didampingi oleh Widyaiswara yakni Murdani, Diana Triswaningsih, dan Rivana Agustin. (*)
Apa Reaksi Anda?