BBPP Ketindan Latih Petani Milenial Berjiwa Wirausaha
Sebagai tindak lanjut dari hasil seleksi identifikasi kebutuhan pelatihan (IKP) dalam rangka pelaksanaan Pelatihan Kewirausahaan bagi Pemuda Tani, Balai Besar Pelatihan P ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Sebagai tindak lanjut dari hasil seleksi identifikasi kebutuhan pelatihan (IKP) dalam rangka pelaksanaan Pelatihan Kewirausahaan bagi Pemuda Tani, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan pada 10 – 14 Juli 2023. Penetapan hasil peserta merupakan rekomendasi sesuai yang dipersyaratkan saat IKP. Pelatihan Kewirausahaan bagi Pemuda Tani diikuti oleh 30 orang peserta yang berasal dari 13 kabupaten di Provinsi Jawa Timur.
Pelatihan yang dibuka secara langsung oleh Kepala BBPP Ketindan ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan (entrepreunership). Dimana jiwa wirausaha ialah mampu menciptakan nilai tambah dari keterbatasan dalam upaya menciptakan nilai tambah, dengan menangkap peluang bisnis, serta mengelola sumber daya untuk mewujudkannya. Selain itu, sarat akan perwujudan ide-ide inovatif dan kreatif yang dimiliki dalam mengembangkan dan mewujudkan segala visi dan misi.
Saat ini, minat generasi muda yang berperan aktif di sektor pertanian sangat berkurang. Kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi Kementerian Pertanian dimana pengembangan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian berperan penting menggenjot produktivitas pertanian. Hal ini menjadi perhatian utama sekaligus tugas pokok Kementerian Pertanian (Kementan) yang dilaksanakan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui Tiga Pilar yakni penyuluhan, pelatihan dan pendidikan.
“Salah satu fokus kita meningkatkan kualitas SDM. Dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan pertanian,” kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Pelatihan merupakan salah satu langkah yang efektif sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan serta memecahkan masalah yang dihadapi dalam pengembangan SDM pertanian, khususnya bagi para pemuda tani yang bergerak di sektor pertanian. Penyelenggaran pelatihan tersebut merupakan bagian dari pembinaan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menegaskan bahwa BPPSDMP di garis terdepan dalam pembangunan SDM pertanian melalui Tiga Pilar yakni penyuluhan, pelatihan dan pendidikan harus berjalan seiring dan seimbang dalam mengemban tugas meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian.
“Pertanian adalah bisnis. Artinya, pertanian harus menghasilkan, harus menguntungkan, maka tugas widyaswara dan pengelola pelatihan untuk mampu melatih para peserta pelatihan memahami proses bisnis,” kata Dedi Nursyamsi.
Peserta pelatihan juga mengikuti kegiatan kunjungan lapang ke Rahmat Yogi, salah satu alumni peserta pelatihan kewirausahaan dan alumni magang di Jepang sekaligus merupakan petani muda binaan BBPP Ketindan di Kabupaten Probolinggo. Sebagai petani muda, Rahmat Yogi bisa menjadi teladan bagi peserta, apalagi kesuksesan telah membawa dia banyak bekerjasama dengan mitra bisnis dan mendirikan lembaga pelatihan pertanian di perdesaan swadaya (P4S) Yoganik.(*)
Apa Reaksi Anda?