Petani Jatim Belajar Analisa Usahatani Olahan Hasil Pertanian di BBPP Ketindan

Pelaksanaan pelatihan pengolahan hasil tanaman obat bagi petani Provinsi Jawa Timur Angkatan II telah dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan pada ...

November 25, 2023 - 20:30
Petani Jatim Belajar Analisa Usahatani Olahan Hasil Pertanian di BBPP Ketindan

TIMESINDONESIA, MALANG – Pelaksanaan pelatihan pengolahan hasil tanaman obat bagi petani Provinsi Jawa Timur Angkatan II telah dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan pada tanggal pertengahan November lalu, dengan peserta yang terdiri dari 30 orang petani. 

Pelatihan merupakan salah satu bentuk kegiatan dan langkah yang efektif sebagai solusi untuk memfasilitasi tujuan-tujuan tersebut dan menjawab kebutuhan serta memecahkan masalah yang dihadapi dalam pengembangan sumberdaya manusia pertanian, khususnya bagi pemuda tani yang bergerak di sektor pertanian. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa BPPSDMP berada di garis terdepan dalam pembangunan SDM pertanian melalui tiga pilar yaitu penyuluhan, pelatihan dan pendidikan yang harus berjalan seiring dan seimbang dalam mengemban tugas meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian.

Salah satu mata pelatihan yang diajarkan pada pelatihan pengolahan hasil tanaman obat adalah analisa usahatani. Materi ini mengajarkan tentang pengelolaan usaha dan pendapatan usahatani yakni analisa usaha produksi. Analisa usaha produksi diperlukan untuk menilai apakah suatu usaha layak dilakukan atau kelayakan dari usaha yang dilakukan. Dengan kata lain, hasil analisa usaha akan memberikan arah apakah usaha yang akan dilakukan perlu dilanjutkan atau dimodifikasi.

Analisa usaha produksi sangat penting agar petani bisa mengidentifikasi dan menghitung semua komponen biaya, pendapatan dan keuntungan yang akan diperoleh serta kelayakan finansial dari usaha produksi yang dilakukan, sehingga diharapkan usaha produksi yang dilakukan petani dapat memperoleh pendapatan serta keuntungan yang optimal dan maksimal.

Selain itu peserta pelatihan juga langsung melakukan praktik penghitungan analisa usaha produksinya serta bagaimana melakukan identifikasi biaya berupa biaya tetap dan biaya variable serta mempraktekkan perhitungan biaya penyusutan peralatan, total biaya yang dikeluarkan termasuk menghitung semua komponen biaya, pendapatan dan keuntungan yang akan diperoleh. 

Hal ini sangat penting untuk menjaga informasi sehari-hari dan agar petani tidak lupa biaya apa saja yang dibeli atau dijual untuk kegiatan usahataninya.

“Pertanian adalah bisnis. Artinya, pertanian harus menghasilkan, harus menguntungkan, maka tugas widyaiswara dan pengelola pelatihan untuk mampu melatih para peserta pelatihan memahami proses bisnis,” ujar Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi.

Sementara itu menurut Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor, setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta dapat melakukan usaha produksi pengolahan hasil tanaman obat dengan baik serta mendiseminasikan ilmu dan informasi ke anggota kelompok tani di daerahnya masing-masing. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow