Seriusi Pusat Penelitian Robotika dan AI, UB Gandeng Universitas di Jepang
Universitas Brawijaya (UB) menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di Jepang untuk menginisiasi berdirinya Research Center of Robotik and Artificial Intellige ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di Jepang untuk menginisiasi berdirinya Research Center of Robotik and Artificial Intelligence (AI) atau Pusat Penelitan Robotika dan AI. Salah satunya yakni dengan Nagoya City University (NCU) Jepang.
mengundang delegasi dari Universitas Brawijaya (UB) untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU), Kamis (23/05/2023).
Penandatanganan MoU antara UB dan NOU Jepang ini sebagai tindak lanjut dari kerjasama yang telah digagas sejak tahun 2012. Delegasi UB terdiri dari Rektor Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Internasionalisasi Andi Kurniawan, S.Pi., M.Eng.D.Sc, Sekretaris Universitas Dr. Tri Wahyu Nugroho, S.P., M.Si, Direktur International Office Didik Hartono, S.S., M.Pd, dan perwakilan dosen yang memiliki kerjasama penelitian dan publikasi dengan NCU.
Rektor UB menyampaikan, kerja sama antara UB dan NCU ini telah terjalin lama bahkan sejak sebelum penandatangan MoU. “Saya sendiri pernah berkolaborasi dengan pihak NCU pada awal tahun 2000an. Dan pada tahun ini UB mengirim satu mahasiswa mengikuti pertukaran pelajar di NCU dengan pembiayaan penuh dari pihak NCU, serta adanya Join Research antara Dosen NCU dan Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UB,” ujarnya Selasa (6/5/2023).
Rektor berharap akan semakin banyak dosen dan mahasiswa UB yang dapat melanjutkan studi serta berbagai kegiatan kerjasama di NCU. “UB juga memiliki rumah sakit yang dikelola oleh universitas dan Fakultas Kedokteran yang merupakan salah satu fakultas terbaik di Indonesia, tidak menutup kemungkinan untuk mengirimkan mahasiswa kami untuk belajar di NCU dan begitu pula sebaliknya,” pungkas Rektor.
Presiden NCU Jepang, Kiyofumi Asai dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa kerja sama antara UB dan NCU merupakan salah satu peluang yang sangat berharga dan penandatangan MoU tersebut adalah wujud nyata dari para pihak untuk mendukung penuh aktivitas pendidikan dan penelitian yang dilakukan oleh kedua universitas.
“NCU memiliki empat kampus yang terletak di Sakurayama dan Takiko, kami sangat terbuka untuk menerima dosen dan mahasiswa dari UB di kampus kami,” ungkapnya.
Selain penandatanganan MoU, delegasi UB juga mengunjungi Rumah Sakit NCU, yakni rumah sakit yang dikelola oleh NCU secara profesional dan menjadi salah satu rumah sakit terbaik di Kota Nagoya. Pada kegiatan tersebut, pihak NCU menunjukkan berbagai inovasi yang dilakukan RS sebagai luaran dari penelitian yang dilakukan oleh dosen dan peneliti NCU.
Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan Internasionalisasi, Andi Kurniawan, S.Pi.,M.Eng.,D.Sc, mengatakan, kerja sama dilakukan karena menganggap UB mempunyai peran penting.
Selain itu, dalam kerja sama itu juga dikembangkan program studi terkait Data Science dan Material Science serta berbagai kolaborasi dibidang akademik, riset dan inovasi. Dengan kerja sama ini, diharapkan bisa saling memberikan manfaat antar kedua perguruan tinggi.
"Kami bekerja sama dengan perguruan tinggi yang benar-benar menganggap UB sebagai mitra penting. Sehingga collaboration for growing together bisa dilakukan," kata Andi Kurniawan.
Dalam bidang Artificial Intelligence, kata dia, rencananya akan diimplikasikan pada riset-riset dalam bidang ilmu hayati terutama yang terkait dengan medical plant atau tanaman herbal.
Dosen Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Novanto Yudistira, Dr.Eng.,S.Kom.,M.Sc juga menambahkan kalau ke depannya implementasi AI akan dilakukan untuk big data pada tataran molekul tanaman-tanaman herbal.
Sehingga harapannya UB melalui kecanggihan AI bisa mengeksplorasi 7000 tanaman herbal yang bermanfaat di bidang kesehatan.
"Pada kunjungan ke NCU, Rektor UB juga melakukan presentasi penelitian yang berjudul Bioinformatic and Holistic Paradigm of the Complexity of Indonesia Traditional Medicine for Promoting Human Health yang membicarakan keaneragaman hayati Indonesia untuk membuka peluang dalam mengembangkan penelitian mengenai obat tradisional. Akan tetapi, satu hal yang harus dicari solusinya adalah mengenai standarisasi keamanan produk tersebut," kata Yudis.
Pada bidang robotika, UB dengan Waseda University akan bekerja sama dalam pembuatan robot humanoid yaitu King of Brawijaya.
Kerja sama dengan Waseda University telah terjalin sejak tahun 2019. UB memilih Waseda University karena termasuk perguruan tinggi terbaik di dunia peringkat 200 versi QS Star.
Disamping itu, beberapa profesor di Waseda University seperti Prof Shuji Hashimoto (salah satu tim pembuat robot gundam) dan Prof Pitoyo Hartono (diaspora Indonesia menjadi profesor di Jepang) telah banyak melakukan hubungan kerjasama dengan menjadi dosen tamu atau dosen pembimbing di FILKOM.
Selain riset atau penelitian, output dari kerja sama yang dilakukan juga akan diarahkan untuk melakukan publikasi di jurnal internasional bereputasi dan mendorong jurnal-jurnal di UB untuk menjadi jurnal bereputasi.
"Harapannya kita bisa mempelajari dan melakukan inovasi dari penelitian dari profesor-profesor yang kita temui, khusus untuk Waseda University dan Chukyo University mereka adalah ahli-ahli utama yang terlibat langsung dalam projek pembuatan robot gundam. Kita mendorong kolaborasi yang dilakukan UB dapat terjalan dengan perguruan tinggi terkemuka di dunia terutama dengan perguruan tinggi dengan peringkat 100 QS yang juga merupakan bagian dari IKU UB," kata Andi.
Sebelumnya, UB juga menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi lainnya di Jepang, seperti Nagoya University, Chukyo University, Keio University dan Waseda University, dan merupakan tindak lanjut kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya. (*)
Apa Reaksi Anda?