RSU Brimedika Gelar Gathering Sosialisasi Kendali Resiko Kesehatan di Lingkup Kerja

TIMESINDONESIA, MALANG – RSU Brimedika Malang mengadakan acara gathering dengan tema "Pengendalian Risiko Kesehatan di Lingkungan Kerja" di Hotel Atria Malang, Rabu (15/11/2023). 

Acara ini melibatkan dua narasumber, yaitu Dr. dr. Astrid B Sulistomo, MPH, Sp.OK Subsp BioKO (K) dengan tema "Pengendalian Bahaya Biologis di Lingkungan Kerja", dan dr. Arfiyani Zamanti dengan tema "Ancaman Virus Influenza".

Acara yang dihadiri oleh berbagai instansi dan perusahaan ini diadakan untuk mengedukasi dan meminimalisir penyakit di lingkungan kerja, dengan fokus pada pekerja yang terjangkit penyakit dan kurang pemahaman tentang tindakan yang harus diambil. Kegiatan ini sekaligus memberi pengetahuan bari bagi para pekerja untuk memahami langkah-langkah proteksi terhadap penyakit, termasuk melalui vaksinasi, sehingga risiko penularan dapat diminimalisir. 

Dalam sambutannya, Direktur RSU Brimedika, dr. H. M. Agung Putra Jaya, S. Ked., M.Sc., MARS, menyatakan kinerja organisasi sering terganggu oleh faktor kesehatan, khususnya penyakit flu. 

"Penyakit tersebut dapat dengan cepat menular di lingkungan kerja tertutup, dan pada akhirnya mengakibatkan gangguan performa organisasi," ucapnya.

dr Agung juga menekankan pentingnya waspada terhadap kesehatan kerja, tidak hanya terkait dengan kecelakaan kerja, tetapi juga penularan penyakit yang dapat merugikan performa perusahaan.

“Selama ini kesehatan kerja itu dikonotasikan dengan kecelakaan kerja saja. Padahal penularan penyakit-penyakit yang memang sudah ada di Indonesia juga tidak kalah merugikan," ucapnya.

dr Agung mencontohkan, misal ada 1 orang kena flu. Kemudian dia tidak tahu proteksi bagaimana seharusnya menanggulangi penyakit itu dan akhirnya menulari rekan kerja yang lain. Otomatis performanya menurun. 

"Padahal kalau itu dipahami dari awal proses penularan itu bisa dilokalisir. Lebih-lebih lagi kalau sebelumnya, para pekerja ini sudah mendapat vaksin flu. Sehingga kemungkinan dia akan tertular itu sangat kecil,” ucapnya. 

dr Agung mengatakan, acara semacam ini akan sering diadakan dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat agar edukasi masalah kesehatan menjadi lebih kuat.  (*)