Revitalisasi Pasar, Pemkot Siapkan Lokasi Sementara untuk Pedagang
Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Samarinda Marnabas Patiroy menjelaskan bahwa tahap perencanaan Dokumen Evaluasi Dampak (DED) sudah selesai. ...
TIMESINDONESIA, SAMARINDA – Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Samarinda Marnabas Patiroy menjelaskan bahwa tahap perencanaan Dokumen Evaluasi Dampak (DED) sudah selesai. Saat ini, proses revitalisasi Pasar Pagi akan ditangani oleh tim khusus yang dipimpin oleh Ridwan Tasa, Assisten I Pemkot Samarinda.
Marnabas menyampaikan bahwa beberapa lokasi relokasi telah ditawarkan kepada pedagang, termasuk Segiri Grosir, Plaza Mulia, Pasar Sungai Dama, Pasar Kedondong, dan Pasar Segiri.
Dalam upaya relokasi, perhatian khusus diberikan terhadap klaster usaha dari setiap pedagang. Sebagai contoh, pedagang emas atau konveksi (pakaian) akan ditempatkan sesuai dengan standar tingkat keamanan yang berlaku.
"Harapannya, Segiri Grosir dapat dioptimalkan untuk pedagang konveksi dan emas karena kapasitasnya mencukupi untuk menampung 825 pedagang. Begitu juga dengan Plaza Mulia, yang dapat dimanfaatkan oleh pedagang emas atau konveksi," tambahnya.
Di samping itu, di Pasar Segiri juga terdapat lapak-lapak yang baik, yang dapat dialokasikan untuk pedagang dalam klaster ayam, sayur, dan ikan.
"Sedangkan untuk pedagang sembako, mereka dapat ditempatkan di Pasar Sungai Dama dengan harapan dapat menjalankan usahanya di sana," tambahnya.
Wali Kota Samarinda Andi Harun mengikuti pertemuan dengan Forum Pedagang Pasar Pagi di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Samarinda, dihadiri oleh anggota Forkopimda dan sejumlah pejabat terkait. Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain, pimpinan DPRD Samarinda, Subandi, Asisten I Pemerintah Kota Samarinda, Ridwan Tassa, Asisten II Pemerintah Kota Samarinda, Sam Syaimun, Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Marnabas, dan seluruh anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Dalam audiensi tersebut, Wali Kota Samarinda dengan tegas mengemukakan strategi terkait relokasi pasar pagi. Diskusi dengan tim Dinas Perdagangan menyoroti pentingnya persiapan lokasi relokasi sebelum dilaksanakan.
Wali Kota Andi Harun menekankan, pihaknya harus menyiapkan tempat relokasi terlebih dahulu agar proses pindah berjalan lancar. "Penting untuk menghindari kericuhan, yang terutama harus dipersiapkan adalah tempatnya dan pengaturannya," tekannya.
Meskipun begitu, beberapa hambatan muncul terkait relokasi ke lahan Pelindo. Meskipun Pemerintah Kota Samarinda telah berusaha untuk menyewa lahan tersebut, namun belum tercapai kesepakatan yang memuaskan.
"Kami berusaha untuk menyewa, tetapi kesepakatannya belum terwujud sesuai harapan. Pelindo menganggap masalah ini sebagai penghambat kinerja nasional," ungkapnya.
Di lokasi Temindung, Wali Kota Andi Harun berusaha mencari solusi tanpa menimbulkan protes dari masyarakat.
"Kita harus mencari solusi terbaik tanpa menambah ketegangan. Keinginan pemerintah adalah untuk kepentingan pedagang, dan respons dari pedagang sendiri ternyata positif," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa keputusan Pemkot Samarinda untuk merevitalisasi Pasar Pagi sudah final dan bulat.
Pemerintah Kota Samarinda menganggap perlu melakukan peremajaan bangunan Pasar Pagi. Pasar tersebut telah berdiri sejak tahun 1960-an dan bahkan mengalami kebakaran. Meskipun telah dibangun kembali pada tahun 1980-an, namun belum pernah mengalami revitalisasi menyeluruh. Oleh karena itu, rencananya pembangunan ulang pasar ini akan dimulai pada awal tahun 2024.
Marnabas menyatakan bahwa Pemkot Samarinda telah membentuk tim khusus untuk menangani relokasi sementara para pedagang Pasar Pagi dalam rencana revitalisasi. Langkah ini diambil untuk memastikan optimalnya relokasi sebanyak 2.852 pedagang selama proses revitalisasi dimulai.
Marnabas menegaskan, terkait tempat relokasi sementara, pihaknya menyerahkan hal tersebut kepada tim yang dipimpin oleh Ridwan Tassa, yang menjabat sebagai Assisten I.
Menurut penjelasan Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Samarinda, Marnabas Patiroy, pihaknya telah mengajukan beberapa opsi tempat relokasi kepada para pedagang, termasuk Pasar Sungai Dama, Segiri Grosir, Mall Mesra Indah, dan Mall Plaza Mulia. Namun, opsi yang diajukan belum dapat diterima oleh para pedagang.
Marnabas menyatakan bahwa para pedagang masih menginginkan tempat relokasi mereka menjadi satu lokasi yang tidak terpisah. Sehubungan dengan opsi yang diajukan, Marnabas mengungkapkan bahwa telah mempertimbangkan secara menyeluruh.
"Mall Plaza Mulia bisa digunakan untuk pedagang emas (toko perhiasan) dan lapak konveksi. Sementara Segiri Grosir memiliki kapasitas untuk menampung 825 pedagang," tambahnya.
Marnabas Patiroy juga mengungkapkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan beberapa lokasi di kawasan Pasar Segiri yang dapat dimanfaatkan sementara untuk lapak sayuran, ayam, dan daging. Meskipun demikian, dia menegaskan bahwa pedagang Pasar Pagi akan segera direlokasi dalam bulan ini.
"Jadi, proses pembongkaran dalamrangka revitalisasi pasar akan dimulai di awal tahun, dan hasilnya diharapkan dapat dinikmati pada akhir tahun 2024. Waktunya tergantung pada tim yang bertanggung jawab, yang dipegang oleh Dinas PUPR," tambah Marnabas. (*)
Apa Reaksi Anda?