Prodi Matematika Unisma Malang Gelar Seminar Pembelajaran Matematika “Individu Unik & Integratif”

Program Studi Pendidikan Matematika Unisma Malang menyelenggarakan Seminar Nasional, Sabtu (10/6/2023).

Juni 15, 2023 - 20:20
Prodi Matematika Unisma Malang Gelar Seminar Pembelajaran Matematika “Individu Unik & Integratif”

TIMESINDONESIA, MALANG – Program Studi Pendidikan Matematika Unisma Malang menyelenggarakan Seminar Nasional, Sabtu (10/6/2023). Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman yang utuh terkait pembelajaran matematika, 

Semnas bertempat di Hall Perpustakaan Pusat Unisma Lantai 1, ini bertema “Pembelajaran Matematika Berbasis Keunikan Individu Berparadigma Integratif”.

Dekan FKIP Universitas Islam Malang, Dr. Hasan Busri, M.Pd. secara resmi membuka semnas. Dalam sambutannya, Dekan FKIP Unisma sangat mengapresiasi program-program inovatif yang dilakukan oleh Prodi Pendidikan Matematika Unisma. Banyak inovasi dan karya yang telah dilakukan para Dosen dan mahasiswa.

Baik bidang publikasi artikel di jurnal nasional/internasional, pengabdian masyarakat, program kreativitas mahasiswa, rumah kreatif mahasiswa, dan lainnya. “Ini harus terus dikembangkan," tegas Hasan, Dekan FKIP Unisma.

Lebih lanjut, Dekan FKIP mengatakan bahwa tema yang diusung pada seminar kali ini sangat penting dan menarik. Karena saat ini, tantangan lembaga pendidikan pada umumnya, harus mampu memberikan pelayanan dan fasilitas pembelajaran yang baik bagi setiap siswa, termasuk siswa yang berkebutuhan khusus.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Hadir sebagai narasumber, Abdul Halim Fathani, S.Si., M.Pd, Dosen Prodi Pendidikan Matematika Universitas Islam Malang. Dalam penyampaiannya, Abdul Halim Fathani, narasumber seminar nasional ini memberikan penegasan materi yang memberikan penguatan pada pentingnya menyelenggarakan Pembelajaran Matematika yang didesain bagi peserta didik yang unik dengan menggunakan paradigma keilmuan secara integratif.

seminar-zoom.jpg

“Setiap individu memiliki kecerdasan matematik, namun dengan kadar yang belum tentu sama. Oleh karenanya, -sekali lagi memperlakukan secara berbeda kepada setiap individu merupakan suatu keniscayaan,” ulas Fathani di hadapan peserta.

“Bagaimanapun kondisinya, seorang guru harus dapat melayani pembelajaran siswa, agar setiap siswa merasa nyaman dalam belajarnya. Guru harus memberikan pelayanan yang baik, yang berpijak pada gaya belajar masing-masing. Tidak ada paksaan bagi siswa, dalam gaya belajar. Masing-masing kembali kepada individunya,” tambahnya dalam memberikan penjelasan kepada peserta.

Di akhir pemaparannya, Fathani memberikan penjelasan akan pentingnya menjadi sosok Matematikawan yang selalu mengembangkan diri dengan berorientasi pada taqarrub ilallah. “Seorang matematikawan yang ingin mencapai derajat ulul albab adalah tidak hanya menjadikan matematika sebagai wasilah untuk berdzikir dan bertafakkur saja, melainkan harus mampu menjadikan matematika untuk membangun kemaslahatan umat manusia.” tegasnya.

Seminar yang diselenggarakan secara hybrid ini mendapatkan respon dari dari para mahasiswa S1, S2, PPG, dosen, para guru, alumni, praktisi pendidikan, dan masyarakat umum. Tidak hanya dari sivitas akademika Universitas Islam Malang, banyak juga peserta yang berasal dari PTN/PTS lain, dari guru-guru sekolah Malang Raya maupun luar kota. Tak ketinggalan, para alumni Prodi Pendidikan Matematika Unisma juga ikut serta meramaikan acara ini.

“Semoga seminar matematika ini bisa tetap berlanjut untuk ke depannya. Terima kasih untuk penyampaian materinya yang bagus dan sangat bermanfaat untuk kita semua,” ujar Elmi Sapitri, salah satu peserta dari Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Provinsi Riau. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow