Polemik PERISAI: PSII Tegaskan Tidak Ada Kaitan dengan PERISAI SI
Pelantikan organisasi kemasyarakatan (Ormas) PERISAI SI beberapa waktu lalu menuai reaksi dari aktivis Syarikat Islam (SI).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pelantikan organisasi kemasyarakatan (Ormas) PERISAI SI beberapa waktu lalu menuai reaksi dari aktivis Syarikat Islam (SI). Mereka menilai ada kesalahan fatal dalam informasi yang disampaikan ke publik. Salah satu tanggapan keras datang dari H.M. Edwin Irmansyah, yang akrab disapa Buya, Plt. Ketua Umum Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Buya menegaskan bahwa PERISAI didirikan oleh PSII, bukan oleh SI.
"Karena tuntutan sejarah, PERISAI didirikan tahun 1965 oleh PSII, bukan tahun 1923 atau 1930 seperti yang disampaikan oleh PERISAI SI yang baru dilantik," ujar Buya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Buya juga menegaskan bahwa hingga saat ini organisasi PERISAI masih eksis tanpa ada pembaruan, dengan cabang dan wilayah yang tetap ada di seluruh Indonesia di bawah kepemimpinan Chandra Halim sebagai Ketua Umum. Ia pun menyayangkan munculnya PERISAI baru yang dianggap menimbulkan kebingungan.
Di tempat terpisah, mantan Ketua Umum PERISAI, Amir Lagona, turut menegaskan bahwa sejak didirikan tahun 1965 oleh Mayjen Anwar Tjokroaminoto, PERISAI selalu mendukung setiap kebijakan pemerintah.
"Sejak dulu, PERISAI loyal dan taat pada pemerintah karena didirikan dengan tujuan menghalau ancaman ideologi komunis dengan Panglima Utama Harsono Tjokroaminoto (Mantan Menteri Muda Pertahanan). Jadi jangan ragukan loyalitas PERISAI kepada bangsa dan negara," ucap Amir Lagona.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Aulia Tahkim Tjokroaminoto, yang menegaskan bahwa sejarah PERISAI menunjukkan eksistensinya dalam menghadapi ancaman ideologi eksternal.
"PERISAI lahir dengan fungsi sebagai gugus tugas PSII dalam menghadapi kemungkinan rongrongan dan ancaman ideologis eksternal, salah satunya ideologi komunis," ujar cicit H.O.S. Tjokroaminoto yang biasa dipanggil Mas Willy.
Sementara itu, Ketua Umum PERISAI, Chandra Halim, saat dikonfirmasi mengenai pelantikan PERISAI SI mengaku semula keberatan dengan keberadaan organisasi tersebut, terutama karena adanya kesalahan dalam penyampaian informasi mengenai sejarah PERISAI. Namun, setelah mendapat penjelasan dari Presiden LT Syarikat Islam, Hamdan Zoelva, Chandra melihatnya dari sudut pandang berbeda.
"Setelah saya tanyakan langsung, saya mendapat jawaban bahwa PERISAI SI adalah organisasi baru, PERISAI baru dengan logo baru dan nama yang berbeda," jelas Chandra, sambil memperlihatkan tangkapan layar percakapan WhatsApp dengan Hamdan Zoelva.
Chandra juga menegaskan bahwa organisasi yang didirikan SI pada 23 Maret 2025 adalah sebuah Ormas, bukan Organisasi Kepemudaan (OKP) seperti PERISAI yang ia pimpin.
"Dan saya pertegas, sejarah PERISAI lahir tahun 1965 dari rahim Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)," tegas Chandra.
Ia pun menyayangkan pernyataan yang disampaikan oleh PERISAI SI kepada media, yang menyebutkan bahwa PERISAI didirikan pada tahun 1923 atau 1930.
"Seharusnya dikatakan berdiri saat pengukuhan, yaitu 23 Maret 2025," pungkasnya.
Di akhir pernyataannya, Chandra menegaskan bahwa ia menghormati hak setiap individu untuk mendirikan organisasi, sebagaimana dijamin oleh undang-undang. "Tidak ada masalah," tutupnya.
Apa Reaksi Anda?






