Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, KSM Tematik Unisma Malang Gelar Penyuluhan Pemilahan Sampah
Mahasiswa Unisma Malang yang tergabung dalam Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Tematik Kelompok 9 melaksanakan penyuluhan pemilahan sampah di Desa Ngawonggo Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.
TIMESINDONESIA – Mahasiswa Unisma Malang yang tergabung dalam Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Tematik Kelompok 9 melaksanakan penyuluhan pemilahan sampah di Desa Ngawonggo Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.
Sampah merupakan masalah yang umumnya dihadapi masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Sampah juga dapat menjadi sumber penyakit dan berperan mencemarkan lingkungkan baik air, tanah maupun udara. Ketidaktahuan masyarakat tentang pemilahan sampah antara sampah organik dan anorganik merupakan permasalahan yang dihadapi masyarakat di Desa Ngawonggo Kecamatan Tajinan.
Kelompok 9 melaksanakan penyuluhan pemilahan sampah di Desa Ngawonggo Kecamatan Tajinan yang diselenggarakan pada hari Selasa, 28 Februari 2023 bertempat di Balai Desa Ngawonggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang. Kelompok 9 ini beranggotakan Hanif Miftachul Izha, Nikmatul Rofi’ah, Devita Nurmawati, Dhania Ari Murti, Sofi Salina Safitri, Miftakhul Sabikhin, Rizki Maulana, Ichwan Akbar Satriya Putra, Ihsan dan Temy Ratnasari.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Kegiatan yang mengusung tema “Penyuluhan Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik” diselenggaran oleh kelompok 9 KSM-T Unisma dengan dibimbing langsung oleh dosen pembimbing kelompok 9 yaitu Dr. Kukuh Santoso, M.Pd.I. Penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengarahan terhadap masyarakat tentang pemilahan sampah organik dan anorganik agar dapat diterapkan di rumah masing-masing.
Kegiatan penyuluhan pemilahan sampah organik dan anorganik yang dilaksanakan di Balai Desa Ngawonggo yang dihadiri oleh perwakilan RT yang ada di Desa Ngawonggo. Selain menjelaskan pemilahan sampah organik dan anorganik, kegiatan penyuluhan ini juga menjelaskan tentang cara pemilahan sampah dengan cara menyediakan 5 tempat sampah yang berbeda warna.
Tempat sampah berwarna hijau untuk sampah organik, tempat sampah kuning untuk sampah yang dapat digunakan kembali, seperti botol kaca atau plastik, tampat sampah berwana biru untuk Sampah daur ulang seperti kardus, karton makanan dan minuman, tempat sampah merah untuk Sampah berbahaya dan beracun (B3) seperti lampu neon dan baterai, serta tempat sampah berwarna abu-abu untuk sampah residu yang merupakan jenis sampah lain, seperti pembalut wanita dan puntung rokok.
Dengan adanya penyuluhan dalam pemilahan sampah ini diharapkan kedepannya dapat mewujudkan Desa Ngawonggo yang bebas dari sampah dengan membiasakan membuang sampah sesuai dengan jenisnya agar dapat diolah dan dimanfaatkan kembali kegunaannya. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Mahasiswa KSM Tematik Kelompok 9 Universitas Islam Malang (UNISMA)
Apa Reaksi Anda?