Mahasiswa Unisma Malang Kembangkan Ternak Entok dari Batang Pisang sebagai Pakan Alternatif

Mahasiswa Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) kelompok 25 Unisma Malang melakukan pengembangan Ternak entok dari batang pisang dan dedak bersama masyarakat Dusun Boro Desa Jabung Kecamatan Jabung Kabupaten Malang.

Maret 14, 2023 - 03:10
Mahasiswa Unisma Malang Kembangkan Ternak Entok dari Batang Pisang sebagai Pakan Alternatif

TIMESINDONESIA – Mahasiswa Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) kelompok 25 Unisma Malang melakukan pengembangan Ternak entok dari batang pisang dan dedak bersama masyarakat Dusun Boro Desa Jabung Kecamatan Jabung Kabupaten Malang.

Kegiatan ini dilakukan bertujuan agar dapat membantu peternak entok dalam mengolah pakan alternatif dan diharapkan dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh peternak, sehingga pengembangan entok di Dusun Boro Desa Jabung diharapkan maksimal.

Desa Jabung merupakan salah satu desa di Kabupaten Malang yang dipercaya sebagai salah satu sentra peternakan. Sebagai salah satu sentra peternakan di Kabupaten Malang maka perlu dilakukannya inovasi dalam manajemen pemeliharaan entok.

Tujuannya adalah agar produktivitas entok di Desa Jabung dapat meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas. Entok memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan sebagai penghasil daging maupun sebagai penghasil bulu. Selain itu, entok juga memiliki kemampuan mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Batang pisang atau sebutan bahasa Jawa lebih d kenal dengan gedebog dari limbah kebun pisang terdapat bahan pakan ternak berlimpah. Pada beberapa daerah umumnya, batang pisang digunakan sebagai bahan pembuatan tali dan sofa, karena memiliki nilai ekonomis dan mudah didapat. Selain digunakan sebagai kerajinan, batang pisang diketahui memiliki kandungan nutrisi yang komplit sebagai pengganti pakan ternak. Batang pisang merupakan sumber energi utama yang saat ini digunakan dalam peternakan, batang pisang secara tradisional diberikan kepada ternak bila tidak ada rumput pada musim kemarau panjang.

Di daerah tertentu seperti di Bali, setelah buah pisang dipanen, bagian batang semu dapat di proses untuk diberikan ke ternak. Bagian batang pisang mempunyai kadar air yang sangat tinggi sehingga kadar bahan kering menjadi sangat kecil sampai mencapai 3,6%. Hal ini berarti pemberian batang pisang dalam bentuk segar secara tidak langsung memberikan air minum terhadap ternak.

Pemanfaatan batang pisang sebagai pakan imbuhan pada ternak yang diberi pakan tambahan lainnya memberikan dampak positif terhadap tingkat kecernaan dan penampilan. Boleh jadi penggunaan batang pisang tersebut dilakukan dengan alasan, selain sebagai pengenyang juga sebagai sumber mineral. Hal ini terlihat dari penampilan luar ternak yang mendapat/diberikan batang pisang cukup baik. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Pewarta: Mahasiswa KSM Tematik Kelompok 25 Universitas Islam Malang (UNISMA)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow